Seorang Warga Yaman Tewas dalam Serangan Tentara Saudi

Seorang Warga Yaman Tewas dalam Serangan Tentara Saudi

Sana’a, Purna Warta Sumber Yaman melaporkan tewasnya seorang warga sipil negara ini dalam serangan tentara Arab Saudi di kawasan perbatasan.

Daerah-daerah perbatasan di provinsi Sa’dah dari waktu ke waktu menjadi sasaran agresi berulang serta serangan rudal dan artileri tentara perbatasan Arab Saudi, dan serangan-serangan ini semakin intensif di bawah bayang-bayang keheningan masyarakat dan organisasi internasional dan global dalam beberapa minggu terakhir.

Baca Juga : Pergerakan Konvoi Besar Militer Amerika dari Suriah Timur ke Irak Barat

Menurut laporan situs berita Al-Masirah, sumber Yaman melaporkan bahwa seorang warga sipil Yaman tewas dalam serangan tentara perbatasan Arab Saudi di daerah perbatasan Shada.

Daerah-daerah perbatasan di provinsi Sa’dah dalam beberapa bulan terakhir ini mengalami peningkatan serangan rudal, artileri dan penembakan langsung oleh pasukan militer Arab Saudi terhadap warga sipil Yaman, akibat serangan-serangan tersebut sejumlah warga sipil tewas dan beberapa orang lainnya terluka.

Sebelumnya, Mayor Jenderal Mohammad Nasser Al-Atefi, Menteri Pertahanan Yaman, telah menekankan dalam sebuah pernyataan bahwa angkatan bersenjata negaranya akan membebaskan semua wilayah pendudukan negara ini dari para agresor dan kaki tangan mereka dengan dukungan ilahi dan dukungan dan kekuatan persatuan rakyat merdeka Yaman. Dan dalam jalur ini tidak ada kekuatan yang dapat melawan mereka.

Selama lebih dari delapan tahun, Yaman telah menyaksikan perang berkelanjutan antara angkatan bersenjata dan Komite Rakyat Yaman melawan pasukan koalisi agresor Saudi, yang konsekuensinya tercermin dalam berbagai dimensi dan menurut laporan PBB, telah menjadi krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Baca Juga : Suku-Suku di Suriah Timur Rebut Kembali Sebuah Desa dari Milisi Kurdi

Sebelumnya Kantor Hak Asasi Manusia di Sa’dah mengumumkan: Kami mengutuk kelanjutan kejahatan musuh yakni Arab Saudi di daerah-daerah perbatasan. Kami sangat mengutuk kelanjutan dari rangkaian kejahatan ini, yang dilakukan secara brutal setiap hari, menyebabkan warga tewas dan terluka.

Dalam pernyataan tersebut juga tertulis: Kami mengutuk sikap diam internasional Dewan Keamanan, PBB, dan lembaga-lembaga internasional lainnya terkait kejahatan-kejahatan ini. Kami menganggap rezim Arab Saudi dan semua antek-anteknya bertanggung jawab atas penargetan warga sipil dan properti mereka.

Sebelumnya, pada hari Kamis, 3 Agustus lalu, tentara Arab Saudi melancarkan serangan artileri di daerah perbatasan di provinsi Sa’dah ini, yang mengakibatkan seorang warga sipil Yaman terbunuh.

Sedangkan pada hari Selasa, 1 Agustus, empat warga Yaman terluka dalam serangan artileri tentara Arab Saudi di daerah perbatasan Shada di provinsi Sa’dah.

Baca Juga : Penolakan Warga Deir Ez-Zor terhadap Rencana Amerika

Daerah-daerah perbatasan di provinsi Sa’ada (Sa’dah) menjadi sasaran serangan-serangan rudal dan artileri tentara perbatasan Arab Saudi dari waktu ke waktu dalam bayang-bayang keheningan internasional, dan baru-baru ini kejahatan-kejahatan ini telah berulang kali terjadi.

Arab Saudi, sebagai pemimpin koalisi Arab yang didukung oleh Amerika Serikat, sejak 26 Maret 2015, dengan klaim mencoba mengembalikan presiden Yaman – yang telah mengundurkan diri – ke tampuk kekuasaan, melakukan agresi militer terhadap Yaman dan memblokade negara tersebut melalui darat, udara dan laut.

Telah terjadi gencatan senjata di Yaman selama lebih dari setahun.
Akan tetapi sampai saat ini koalisi agresor Saudi belum memenuhi semua persyaratan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman.

Terlepas dari upaya negara Yaman untuk membangun perdamaian, tentara Arab Saudi menargetkan daerah-daerah di Razeh, Munabbih, Al-Zaher dan Shada di provinsi Sa’dah di sepanjang jalur perbatasan dan membunuh puluhan warga sipil.

Baca Juga : Kehadiran Pasukan Asing di Yaman Adalah Sebuah Ancaman

Selama lebih dari delapan tahun, Yaman telah menyaksikan perang terus-menerus antara angkatan bersenjata dan Komite Rakyat Yaman melawan pasukan koalisi Arab yang menginvasi Yaman dengan dalih ingin mengembalikan pemerintah Yaman yang telah mengundurkan diri dan buron, yang konsekuensinya tercermin dalam dimensi yang berbeda dan menurut uraian PBB, perang yang terjadi di Yaman telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Kementerian Hak Asasi Manusia Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman yang berbasis di Sana’a pada bulan juni lalu mengumumkan tentang korban perang di Yaman bahwa selama 3.000 hari agresi oleh koalisi agresor AS-Saudi-Emirat terhadap rakyat Yaman, jet-jet tempur koalisi agresor AS-Saudi-Emirat melakukan lebih dari 274 serangan udara dan menjatuhkan lebih dari 600.000 bom.

Dalam pernyataan tersebut, koalisi agresor AS-Saudi-Emirat telah membunuh lebih dari 49.000 warga sipil yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Baca Juga : Suku Di Suriah Pukul Mundur SDF dari Utara Deir Ez-Zor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *