Semua Bandara dan Pelabuhan Saudi-Emirat Berada di Garis Bidik Ansarullah

Semua Bandara dan Pelabuhan Saudi-Emirat Berada di Garis Bidik Ansarullah

Sana’a, Purna Warta Yahya Saree, juru bicara resmi angkatan bersenjata Ansarullah Yaman, secara resmi memberikan tenggat waktu kepada perusahaan minyak asing yang beroperasi di Arab Saudi dan Emirat untuk meninggalkan negara-negara tersebut.

Menurut Al-Masirah, Yahya Saree menambahkan bahwa Angkatan bersenjata Ansarullah Yaman memberi kesempatan kepada perusahaan minyak yang aktif di Arab Saudi dan Emirat untuk pergi, karena agresor Saudi Amerika tidak mematuhi gencatan senjata yang memberikan hak kepada bangsa Yaman untuk menggunakan kekayaan minyaknya.

Baca Juga : PBB Umumkan Kegagalan Perpanjangan Gencatan Senjata di Yaman

Juru bicara angkatan bersenjata Yaman menekankan: Dengan bantuan Allah swt, angkatan bersenjata kami mampu merampas sumber pendapatan Arab Saudi dan UEA jika mereka bersikeras merampas sumber pendapatan negara Yaman.

Dalam sebuah pernyataan, Dewan Politik Tertinggi Yaman menolak perpanjangan gencatan senjata karena adanya blokade dan agresi berkelanjutan dari Arab Saudi dan sekutu serta tentara bayarannya terhadap Yaman.

Dalam pernyataan ini, dinyatakan bahwa angkatan bersenjata Yaman tidak akan pernah tinggal diam melawan para agresor jika agresi dan pengepungan terhadap Yaman terus berlanjut, dan bandara, pelabuhan laut, serta perusahaan-perusahaan minyak yang berafiliasi dengan mereka akan berada di garis bidik tembakan Yaman.

Dewan Politik Tertinggi Yaman juga menekankan: Kami memperingatkan perusahaan-perusahaan minyak yang beroperasi di negara-negara agresor tentang kegiatan mereka dan perusahaan-perusahaan pelayaran tentang pelayaran menuju negara-negara ini.

Dewan Politik Tertinggi Yaman menambahkan: Kami meyakinkan rakyat Yaman bahwa angkatan bersenjata dan keamanan Yaman mampu membela dan mendukung mereka dan merebut kembali hak-hak mereka.

Baca Juga : Lebanon Terima Proposal Tertulis yang Ditengahi AS untuk Kesepakatan Perbatasan Maritim dengan Israel

Hans Grandberg, Perwakilan Khusus PBB untuk Yaman melaksanakan rencana yang diusulkan oleh PBB untuk gencatan senjata sementara di Yaman pada awal April tahun ini (6 bulan yang lalu) dan diperpanjang setiap dua bulan selama tiga periode berturut-turut dengan kesepakatan kedua belah pihak sampai Ansarullah pada hari Minggu (2/10) karena Kondisi yang tidak menguntungkan dari Gencatan senjata ini belum menyetujui perpanjangannya, termasuk pelanggaran yang meluas dan blokade terhadap Yaman yang berkelanjutan oleh koalisi agresor Saudi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *