Sana’a, Purna Warta – Rumah sakit perbatasan di distrik Razih dan Monabbih di Kegubernuran Sa’dah menerima 2.909 orang tewas dan terluka, termasuk orang Afrika, akibat serangan Saudi di daerah perbatasan, dan migran selama enam bulan gencatan senjata.
Direktur Rumah Sakit daerah Razih, Abdullah Musre’a mengatakan: Sejak penandatanganan perjanjian gencatan senjata, rumah sakit ini telah menerima 111 orang tewas dan 796 orang terluka, dan bahwa para korban ini menjadi sasaran koalisi agresor Pimpinan Arab Saudi yang didukung Amerika Serikat di distrik Shada, dan sebagian besar kasus yang terluka dipindahkan ke rumah sakit di Sa’dah atau Sana’a.
Dia menekankan bahwa situasi Rumah Sakit di distrik Razih tidak dapat memberikan apa yang diperlukan untuk kasus-kasus kritis yang datang akibat serangan Saudi.
Direktur Rumah Sakit daerah Monabbih, Ali Al-Ayashi menjelaskan bahwa jumlah korban dari agresi Amerika Serikat – Arab Saudi yang diterima rumah sakit tersebut sejak awal tahun ini berjumlah 169 orang tewas, termasuk warga Afrika, dan 1833 orang luka-luka.
Berbagai wilayah distrik perbatasan di Sa’dah menjadi sasaran rudal dan artileri Arab Saudi setiap hari, yang mengakibatkan kerugian material yang besar.