Sana’a, Purna Warta – Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul Malik al-Houthi, dalam pertemuan dengan para tetua dan pemimpin suku-suku provinsi Al-Hudaidah, menggambarkan kesabaran dan ketangguhan warga provinsi ini dalam menghadapi kesulitan pengepungan dengan kesetiaan dan kemurahan hati.
Pemimpin Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul Malik al-Houthi pada hari Rabu (15/6) bertemu dengan para tetua dan pemimpin suku-suku di provinsi al-Hudaidah.
Baca Juga : Turki Pindahkan 2.500 Teroris ke Aleppo, Suriah
Menurut situs Al-Hudaidah, Sayyid al-Houthi mengatakan kepada para hadirin bahwa mereka telah mengecewakan harapan musuh Yaman dengan ketekunan dan pengorbanan mereka, dan bahwa mereka telah membuktikan komitmen dan kesetiaan mereka kepada Tuhan, rakyat dan umat Islam.
Dalam hal ini, pemimpin gerakan Ansarullah Yaman menyebut Al-Hudaidah sebagai simbol besar ketertindasan rakyat Yaman. Dan mengatakan bahwa koalisi Saudi menyebabkan penderitaan besar terhadap rakyat provinsi ini dengan menargetkan pelabuhan Al-Hudaidah dan para nelayan.
Dia menambahkan: Tindakan koalisi agresor di Yaman di provinsi Al-Hudaidah dan daerah lain telah menandai halaman terburuk dalam sejarah koalisi ini. Sementara itu, wilayah Al-Duraihami adalah salah satu simbol abadi terpenting dalam sejarah Yaman karena perlawanan besar, kepahlawanan, dan heroik dari warga di wilayah ini.
Baca Juga : Al-Watan: Perjalanan Assad ke Teheran Menuai Hasil
Sayyid Abdul Malik al-Houthi menekankan: Kita harus bertindak atas dasar iman dan keyakinan kita dan bekerja sama satu sama lain dalam semua tahap dan keadaan. Dengan izin Allah, selama tahun-tahun ini, kesombongan Saudi dan Emirat, berdasarkan ketergantungan mereka pada Amerika Serikat dan Israel, telah hancur.
Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman juga mengatakan bahwa sebagian besar pertempuran musuh adalah media dan perang propaganda untuk menciptakan keputusasaan dan untuk menurunkan semangat rakyat Yaman.
Di bagian lain pidatonya, dia menekankan perlunya pembangunan pertanian di provinsi Al-Hudaidah dan mengatakan bahwa provinsi ini adalah salah satu daerah yang paling penting untuk produksi produk pertanian dan perlu bagi semua orang untuk bekerja ke arah ini dan juga mengembangkan zakat untuk mengentaskan kemiskinan dan permasalahan umat.
Sayyid Al-Houthi juga menyebut masalah pengungsi di provinsi al-Hudaidah, dengan mengatakan bahwa mereka membutuhkan perhatian khusus dari pihak berwenang. Dia juga menyatakan kepuasan dengan situasi keamanan di provinsi tersebut, mengatakan bahwa warga di provinsi Al-Hudaidah toleran dan jauh dari permusuhan dan perselisihan. Dan mengatakan bahwa warga memecahkan banyak masalah mereka dengan cara persaudaraan, dan diperlukan lebih banyak kerja sama dengan dinas keamanan.
Baca Juga : Pasukan Tambahan Saudi Tiba di Aden
Dia juga mengacu pada masalah pasokan listrik di provinsi al-Hudaidah, mengatakan bahwa semua upaya telah dilakukan di musim panas untuk melakukannya, dan bahwa kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, Mehdi al-Mashat, telah mengirim semua generator yang tersisa di gedung kepresidenan ke al-Hudaidah.
Di akhir, pemimpin gerakan Ansarullah Yaman menyerukan kepada semua pejabat negara Keselamatan Nasional Yaman yang berbasis di Sana’a untuk lebih dekat dengan warga dan masyarakat.
Provinsi Al-Hudaidah telah menjadi arteri vital Yaman di tepi laut sejak awal pengepungan, dan pada beberapa kesempatan koalisi Saudi telah mencoba untuk menduduki provinsi tersebut sepenuhnya, tetapi setiap kali mereka mencoba, mereka gagal. Walaupun terdapat perjanjian damai Stockholm-Swedia pada Oktober 2018 antara pemerintah Sana’a dan pemerintah yang berafiliasi dengan Riyadh, namun, berbagai bagian provinsi Al-Hudaidah terutama Al-Duraihami, terkena serangan harian dan pelanggaran gencatan senjata oleh elemen-elemen yang berafiliasi dengan Riyadh dan Abu Dhabi.
Baca Juga : Penerbangan Kedelapan Pesawat Penumpang