Sana’a, Purna Warta – Pemimpin Revolusi Yaman, Sayyid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi, bertemu dengan ketua, wakil, dan anggota Pemerintahan Perubahan dan Konstruksi.
Baca juga: IRGC Bangun Rumah Sakit Lapangan di Perbatasan Irak untuk Melayani Jamaah Arbain
Dalam pertemuan tersebut, Pemimpin Revolusi menegaskan bahwa “pembentukan pemerintahan terjadi dalam keadaan yang sensitif dan luar biasa dan ada musuh yang mengintai di sekitarnya.”
“Misi dan peran pemerintahan baru berbeda dengan apa yang telah terjadi sebelumnya, dan masyarakat menunggu apa yang akan ditawarkan kepada mereka,” ujarnya seraya menekankan bahwa gelar perubahan dan pembangunan pemerintahan menunjukkan besarnya tugas dan peran pemerintah, tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya.
Dia menekankan pentingnya berpegang pada integritas moral dan keuangan, pengetahuan tentang situasi lembaga, proyek, dan program negara saat ini, serta memanfaatkan pencapaian tahap sebelumnya dan pengalaman yang bermanfaat.
Sayyid Abdul Malik Houthi juga menekankan pentingnya rasionalitas dalam pengeluaran dan biaya mengingat keadaan sulit dan terbatasnya pendapatan dalam tahap perang komprehensif.
Ia mendesak agar memperhatikan reformasi administrasi, pengawasan yang menyertainya dan audit internal, serta memerangi pemerasan, eksploitasi, dan metode penundaan dalam bertransaksi.
Baca juga: Pezeshkian di Parlemen Membela Kabinet yang Diusulkannya
Pemimpin Revolusi kembali menegaskan pentingnya upaya serius pemerintah, bersama seluruh kementerian dan lembaga, untuk berintegrasi dengan masyarakat, baik dengan mendorong, mengaktifkan, dan mendukung inisiatif masyarakat, maupun dengan mengaktifkan sektor swasta untuk turut serta membangun negara.
Dia memperingatkan terhadap kecenderungan individu di tempat kerja, dengan menekankan pentingnya kerja tim dan integrasi dengan rekan kerja dan badan penasihat.