Sanaa, Purna Warta – Provinsi Ma’rib, Yaman hampir lepas kontrol dari tangan koalisi Saudi. Pasca kemenangan demi kemenangan oleh militer kerakyatan di daerah-daerah dekat pusat kota Ma’rib dalam dua minggu terakhir, Saudi mengirim para anak buah kabilah dan jaringannya, Takfiri ekstrim. Tapi Dewan Transisi Selatan menolak.
Dikutip dari surat kabar al-Akhbar, untuk menghalangi gerak maju pasukan Sanaa di Ma’rib, Saudi memobilisasi ribuan pasukan ekstrim dari provinsi, Sabwah, Abyan, Hadramaut, Aden, Lahij, Taizz dan daerah pantai barat sebagai tembok pertahanan terakhir untuk menjaga daerah jajahannya di wilayah utara.
Namun al-Akhbar juga melaporkan bahwa Dewan Transisi Selatan Yaman, aliansi Emirat, tidak menghadiri undangan ini dan tidak mengirim militannya ke Ma’rib.
Sebelumnya juga sudah diupayakan oleh pihak Saudi meyakinkan Dewan Transisi Selatan Yaman dan mengutus mereka ke medan al-Dhale untuk menghalangi pasukan Sanaa, tapi tidak juga berhasil. Demikian al-Akhbar melaporkan, Rabu (24/2).
Surat kabar Lebanon tersebut menambahkan bahwa penurunan pasukan teroris, termasuk al-Qaeda dan ISIS membuktikan akan ketakutan Saudi di Ma’rib. Sementara Sanaa mengklaim bahwa mengambil alih Ma’rib sangatlah strategis demi menggagalkan tujuan Riyadh untuk mengubah Ma’rib menjadi pusat teroris Takfiri.
Sanaa berhasil menarik perhatian kabilah-kabilah, bahkan mengadakan pertemuan dengan petinggi-petinggi kabilah dan menghasilkan kesepakatan yang baik dengan para Sheikh. Sedangkan Saudi menggunakan pasukan teroris ekstrimnya di operasi-operasi selatan dan utara Ma’rib.
Kolonel Majid Shamsan, pakar militer Yaman, yakin bahwa perang pembebasan Ma’rib sangatlah urgen, bukan hanya untuk melumpuhkan penjajahan dalam beberapa tahun ini, tetapi juga untuk sejarah modern Yaman, karena provinsi ini telah menjadi tanah hegemoni Saudi dalam beberapa dekade.
“Kekhawatiran Amerika, Inggris beserta negara-negara Eropa lainnya dari pembebasan Ma’rib dikarenakan kepentingan lama mereka dalam mencuri sumber alam minyak dan gas Ma’rib,” jelas Kolonel Shamsan kepada al-Akhbar.
Baca juga: Upaya Saudi Menetap di Ma’rib: Propaganda Agama dan Janji Cuan