Sana’a, Purna Warta – Komite Urusan Tahanan Yaman mengatakan bahwa koalisi agresor Saudi telah menargetkan salah satu penjara Sana’a, meskipun menyadari keberadaan pasukannya yang menjadi tawanan di penjara tersebut.
Abdul Qadir al-Murtada, ketua komite tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun Twitter-nya: Koalisi agresi AS-Saudi tadi malam melancarkan beberapa serangan udara di sekitar penjara tahanan di gedung Komando Keamanan Pusat, menghancurkan beberapa fasilitas penjara serta meneror para tahanan.
Baca Juga : Kebohongan Saudi Terungkap, Tidak Ada Senjata di Stadion Sana’a
Komite Urusan Tahanan Perang menjelaskan bahwa lebih dari 3.000 tahanan dari pasukan koalisi agresor Saudi berada di penjara, dan menambahkan: Koalisi agresor telah mengetahui keberadaan penjara ini dan para tahanannya sejak sekitar dua tahun lalu, melalui organisasi dan lembaga PBB, serta Komite Palang Merah Internasional, mereka mengetahui keberadaan penjara ini.
Pernyataan itu menambahkan bahwa serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah anggota Komite Internasional Palang Merah tiba di penjara.
Komite Urusan Tahanan Sana’a di akhir menyalahkan koalisi agresor Saudi atas insiden malang yang melibatkan tahanan, dimana serangan tersebut dilakukan secara sengaja dan brutal.
Di akhir pernyataannya disebutkan bahwa PBB dan organisasi internasional lainnya yang aktif di Yaman diminta untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin koalisi untuk menyelamatkan nyawa para tahanan dan untuk memastikan bahwa mereka tidak diserang lagi.
Baca Juga : Peringatan Yaman ke Koalisi Saudi: Api Yaman akan Bakar Tahtamu
Pernyataan itu muncul ketika sumber-sumber Yaman telah melaporkan serangan yang meluas oleh jet-jet tempur koalisi Saudi di berbagai bagian Yaman, khususnya ibu kota, dalam beberapa hari terakhir.
Koresponden Al-Masirah di Sana’a melaporkan pagi ini bahwa daerah Al-Sabeen di ibukota Yaman menjadi sasaran jet tempur Saudi-Amerika setidaknya tiga kali dalam hitungan menit.
Meskipun sumber-sumber Yaman menekankan bahwa koalisi Saudi telah menargetkan wilayah-wilayah sipil, akantetapi Riyadh mengklaim bahwa mereka hanya menyerang sasaran militer.
Pada Rabu pagi (22/12), mengacu pada serangan udara terhadap berbagai daerah di Sana’a, juru bicara koalisi agresor Saudi mengklaim telah menghancurkan gudang dan bengkel produksi rudal balistik dan UAV.
Baca Juga : Pesta Natal Saudi, Konser Terbesar Kawasan dengan 13 Penyanyi
Serangan koalisi Saudi di ibu kota Yaman meningkat setelah pasukan tentara Yaman dan komite populer meluncurkan putaran baru operasi dalam beberapa bulan terakhir untuk membebaskan provinsi dan kota Ma’rib sebagai jantung dari pemerintahan Hadi.
Provinsi Ma’rib memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kaya akan sumber daya minyak dan gas, dan para ahli mengatakan bahwa jika provinsi tersebut sepenuhnya dibebaskan, kekalahan pemerintahan Mansour Hadi dan koalisi Saudi di Yaman harus diumumkan.
Arab Saudi, sebagai kepala koalisi Arab yang didukung oleh Amerika Serikat, telah meluncurkan agresi militer terhadap Yaman dan memberlakukan blokade darat, udara dan laut sejak tanggal 26 Maret 2015, dan mengklaim bahwa mereka mencoba untuk membawa kembali presiden Yaman yang telah mengundurkan diri untuk kembali berkuasa.
Agresi militer ini tidak mencapai satu pun tujuan dari koalisi agresor Saudi dan hanya disertai dengan pembunuhan dan melukai puluhan ribu rakyat Yaman, pengungsian jutaan warga, penghancuran infrastruktur negara dan penyebaran kelaparan serta penyakit menular.
Baca Juga : 1 Tahun Sejak Normalisasi dengan Israel, Rakyat Maroko Demo Menentang Pemerintah