Sana’a, Purna Warta – Satu bulan telah berlalu dari gencatan senjata dua bulan di Yaman, para agresor dan agen mereka terus melanggar gencatan senjata.
Mohammad Abdul Salam, juru bicara Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, mengeluarkan pernyataan pada kesempatan gencatan senjata satu bulan di Yaman, menekankan bahwa sebulan telah berlalu sejak gencatan senjata kemanusiaan di Yaman, tetapi pesawat belum diizinkan terbang dari Bandara Internasional Sana’a.
Baca Juga : Koalisi Saudi 55 Kali Langgar Gencatan Senjata
Abdul Salam mengatakan koalisi agresor Saudi memblokir kegiatan Bandara Internasional Sana’a, dan menyebutnya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap perjanjian gencatan senjata.
Dia juga menambahkan: Selain itu, kapal-kapal yang hendak memasuki pelabuhan Al-Hudaidah juga disita dan gencatan senjata berulang kali dilanggar, serta hari ini pesawat pengintai koalisi melakukan dua serangan di daerah Ma’rib.
Di sisi lain jaringan Al-Masirah melaporkan bahwa koalisi Saudi telah melanggar gencatan senjata 106 kali dalam beberapa jam terakhir di provinsi Al-Hudaidah Yaman.
Baca Juga : Bin Habtour: Rakyat Yaman Memiliki Kekuatan untuk Kalahkan Koalisi
Laporan tersebut menambahkan bahwa pesawat-pesawat pengintai koalisi agresor Saudi menargetkan daerah Hays di provinsi Al-Hudaidah sebanyak tiga kali.
Menurut laporan itu, artileri pasukan koalisi agresor Saudi juga menargetkan daerah Al-Jabaliyah dan Hays dan pesawat mata-mata koalisi terbang di atas daerah-daerah ini sebanyak 13 kali.
Sejak sekitar sebulan yang lalu, utusan PBB untuk Yaman mengumumkan dimulainya gencatan senjatadi Yaman.
Baca Juga : Ansarullah Peringatkan Kemungkinan Rusaknya Gencatan Senjata PBB