Yaman, Purna Warta – Dengan menutup mata dari kejahatan koalisi Arab-Amerika yang dipimpin Arab Saudi di Yaman, yang menyebabkan lebih dari 10.000 anak-anak terbunuh dan terluka oleh serangan militer mereka, Perserikatan Bangsa-Bangsa justru menempatkan tiga anggota Ansarullah Yaman dalam daftar sanksi mereka.
Baca Juga : Bangkai UAV Amerika yang Ditembak Jatuh di Ma’rib
Tindakan Perserikatan Bangsa-Bangsa ini berlangsung saat Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mencatat bahwa setelah hampir tujuh tahun invasi koalisi Arab-Amerika pimpinan Saudi ke Yaman (sejak Maret 2015) dengan dalih mengembalikan Presiden terguling Abdrabbuh Mansour Hadi ke kekuasaan, Lebih dari 10.000 anak Yaman telah tewas atau cacat.
Stasiun radio Voice of Lebanon melaporkan pada hari Rabu bahwa PBB telah menempatkan tiga anggota gerakan Ansarullah Yaman dalam daftar sanksi PBB, Saleh al-Shaer, Youssef al-Madani dan Mohammed al-Ghamari.
Aktivis hak asasi manusia di Yaman mengatakan perang, yang dimulai tujuh tahun lalu, telah mempengaruhi anak-anak baik secara langsung di garis depan maupun secara tidak langsung melalui konsekuensi negatif dari konflik. Amerika Serikat telah mendukung pemerintah yang terguling dan melarikan diri sejak Maret 2015.
Yaman memasok lebih dari 90% makanan warganya melalui impor.
Baca Juga : Serangan Rudal Yaman ke Pangkalan Saudi
Wilayah di bawah kendali Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman (AnsarAllah) di utara negara itu adalah wilayah terpadat dengan populasi setidaknya 20 juta orang, dan memberi sanksi serta menyebutnya sebagai teroris membahayakan impor obat-obatan dan makanan ke Yaman.
Menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, sekitar 7,3 juta orang di Yaman mencari perlindungan, bantuan kemanusiaan dan makanan karena perang yang dilancarkan oleh koalisi Saudi yang sedang berlangsung melawan negara itu dan masalah ekonomi yang berkembang.