Sana’a Siap Capai Kesepakatan Komprehensif Mengenai Tahanan

Sana'a Siap Capai Kesepakatan Komprehensif Mengenai Tahanan

Sana’a, Purna Warta Merujuk pada kurang seriusnya koalisi Saudi-UEA dalam kasus pertukaran tahanan, Ketua Komite Nasional Urusan Tahanan Yaman mengatakan Sana’a siap untuk mencapai kesepakatan komprehensif di bidang ini.

Abdul Qadir Al-Murtada, ketua Komite Nasional Tahanan Yaman, mengumumkan pada hari Selasa bahwa perjanjian pertukaran tahanan, yang ditandatangani di Swiss, mengalami stagnasi karena kurangnya keseriusan koalisi Saudi-UEA.

Baca Juga : Irak Tegaskan Kembali Penolakannya terhadap Kehadiran Pasukan Asing di Wilayahnya

Saluran berita Al-Masirah melaporkan dengan mengutip Al-Murtada: “Kami menyetujui permintaan tentara bayaran Ma’rib untuk mengumumkan nasib Mohammad Qahtan dari komandan koalisi dan memasukkan namanya dalam perjanjian, namun mereka menolak untuk mengatakan apa pun tentang nasib anggota kami yang ditahan atau tidak mengizinkan untuk mengunjungi penjara Ma’rib.”

Ia menunjukkan bahwa Yaman memiliki tahanan asal Arab Saudi dan Sudan, dan ia menyatakan: Kami siap untuk memulai perjanjian komprehensif yang mencakup tahanan dari semua pihak. Tidak mungkin melakukan negosiasi secara bilateral dengan pihak Saudi; Karena negara ini adalah penanggung jawab utama [perang melawan bangsa Yaman].

Al-Murtada dengan menyatakan bahwa koalisi Saudi tidak serius dengan kasus tahanan tersebut, menjelaskan: “Kasus tentara bayaran yang menjadi agresor di Kataf, yang ditangkap dalam operasi Nasrun Min Allah, kami ajukan, tetapi pihak mereka menolaknya.”

Ketua Komite Nasional Urusan Tahanan Yaman sebelumnya mengatakan bahwa pembicaraan antara kedua belah pihak di Yordania mengenai pertukaran tahanan berakhir tanpa mencapai kesepakatan apa pun.

Baca Juga : Biden Desak Kongres AS untuk Setujui Bantuan Ukraina yang Tidak Termasuk dalam Kesepakatan

Negosiasi ini dimulai di Amman, ibu kota Yordania, antara Dewan Kepresidenan Yaman yang berafiliasi dengan Saudi dan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman di bawah pengawasan PBB dan Komite Internasional Palang Merah. Tujuan dari perundingan ini adalah untuk mempersiapkan pertukaran tahanan di masa depan.

Al-Murtada dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Al-Mayadeen, mengatakan: “Beberapa gagasan dan usulan untuk memperluas pertukaran tahanan antara kedua pihak telah dikemukakan.”

Dia menambahkan, disepakati untuk mengadakan putaran perundingan berikutnya setelah Idul Adha dengan tujuan mencapai kesepakatan mengenai pertukaran tahanan baru.

Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman dan pemerintah yang berafiliasi dengan Saudi menyetujui pertukaran 900 tahanan dalam pembicaraan yang diadakan di Swiss pada Maret lalu.
Dan pada bulan April, terjadi operasi pertukaran tahanan yang berlangsung selama tiga hari.

Baca Juga : Kesepakatan Normalisasi Saudi-Israel: Siapa yang Akan Jadi Arsiteknya?

Sana’a juga telah membebaskan 42 tahanan koalisi Saudi sebagai tindakan kemanusiaan.
Setelah itu, delegasi Arab Saudi bertemu dengan gerakan Ansarullah di Sana’a untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen yang berhasil mengurangi intensitas ketegangan dan konflik selama ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *