Sana’a, Purna Warta – Al-Bukhaiti, anggota gerakan Ansarullah Yaman, menyambut baik upaya Turki dan Suriah untuk malakukan normalisasi hubungan antara mereka dan mengakhiri perselisihan dan menyarankan para pemimpin kedua negara untuk tidak memperhatikan protes-protes dalam hal ini.
Baca Juga : Tanggapan Pertahanan Udara Suriah terhadap Serangan Musuh di Langit Damaskus
Al-Bukhaiti pada hari Minggu (1/1) sebagai tanggapan atas upaya Turki dan Suriah untuk melanjutkan hubungan di antara mereka, menulis di akun Twitternya: Normalisasi hubungan antara Suriah dan Turki adalah keuntungan bersama dari kedua negara Muslim, dan pemerintah mereka tidak boleh mendengarkan protes-protes dalam hal ini; Karena pecundang terbesar dalam menutup kasus perang [di Suriah] dan mencapai perdamaian di negara ini adalah musuh bangsa ini yang mengepung rakyat Suriah dan mencoba merampas semua faktor kelangsungan hidup dan kehidupan mereka serta menyulut konflik internal di kalangan umat Islam.
Pekan lalu, menteri pertahanan Rusia, Suriah, dan Turki bertemu untuk pertama kalinya di Moskow dan membahas solusi atas krisis Suriah. Penarikan pasukan Turki dari Suriah, terlepas dari perbedaan antara Ankara dan Damaskus dalam proses penarikan ini, merupakan salah satu hasil dari pertemuan ini.
Baca Juga : Ansarullah Umumkan Persiapan Solusi Politik Yaman
Selama 11 tahun terakhir, Turki tidak dapat menggulingkan pemerintah negara ini dengan mendukung apa yang disebutnya revolusi di Suriah, dan sebagai hasil dari intervensi ini, milisi separatis dan teroris, menurut Ankara, telah memperoleh kekuatan di perbatasan selatan Turki dan menerima senjata serta dukungan dari Amerika dan beberapa negara lainnya. Oleh karena itu, sejak beberapa bulan lalu, Turki menyadari fakta bahwa presiden sah Suriah Bashar al-Assad tidak dapat disingkirkan dan kelangsungan hidupnya serta kelangsungan hidup pemerintah Suriah adalah demi kepentingan keamanan nasional di Turki, oleh karena itu Turki berusaha mengubah kebijakannya yang salah.