Sana’a: Perang Lima Hari Tunjukkan Kelemahan Rezim Zionis Israel

Perang Lima Hari Tunjukkan Kelemahan Rezim Zionis Israel

Sana’a, Purna Warta Ribuan warga Sana’a turun ke jalan untuk mendukung rakyat Palestina dan menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti mendukung negara ini dan siap berpartisipasi dalam perang berikutnya melawan Zionis Israel.

Baca Juga : Atwan: Poros Perlawanan Patahkan Pengepungan Washington terhadap Damaskus

Puluhan ribu warga Yaman turun ke jalan pada Minggu pagi (14/5) atas undangan gerakan Ansarullah untuk mendukung rakyat Gaza dan meneriakkan slogan-slogan menentang rezim Zionis Israel. Unjuk rasa untuk mendukung rakyat Palestina hari ini diadakan dengan tema “Masira tsa’ra al-Ahrar” (perjalanan pembalasan orang-orang bebas).

Alun-alun utama kota Sa’dah, Al-Mahwit, Taiz, Dhamar, Al-Dale’a dan Amran menyaksikan kehadiran banyak warga pagi ini.

Unjuk rasa besar-besaran juga diadakan di kota Sana’a dan Al-Hudaidah hari ini, dan banyak warga dari daerah sekitar ibu kota Yaman datang ke Sana’a untuk menghadiri upacara ini.

Demonstrasi di Sana’a diakhiri dengan keluarnya pernyataan.

Dan dalam pernyataan ini disebutkan: Musuh Zionis Israel tidak dapat menahan perpanjangan perang dan masalah ini adalah alasan yang jelas atas kelemahan yang dihadapi rezim ini.

Baca Juga : Kembalinya Suriah ke Liga Arab adalah Kekalahan Bagi Barat

Mengutip pernyataan tersebut, saluran berita Al-Masirah melaporkan bahwa gerakan perlawanan Palestina telah mencapai tingkat kekuatan tertentu yang bisa lebih lama bertahan. Meski jika dibandingkan dengan Zionis Israel, mereka memiliki fasilitas yang lebih sedikit.

Disebutkan dalam pernyataan ini bahwa musuh Zionis Israel belum dapat memperoleh kembali kekuatan penangkalnya yang hilang dan perang lima hari menambah kelemahan ini serta semakin menunjukkan kelemahan rezim ini.

Tentara Israel mengumumkan pada Selasa pagi pekan lalu bahwa mereka telah memulai operasi militer baru yang disebut “Al-Dar’ wa al-Sahm” (Perisai dan Anak Panah) terhadap Jalur Gaza.

Pada hari kedua invasi rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza, majelis gabungan kelompok perlawanan Palestina mengumumkan dimulainya operasi “Tsa’r al-Ahrar” (pembalasan orang-orang bebas). Setelah lima hari, perang ini berakhir tadi malam dengan kesepakatan gencatan senjata.

Menurut pernyataan ini, pembunuhan para komandan tidak mematahkan semangat gerakan perlawanan Palestina, bahkan meningkatkan kekuatan dan tekad para pejuang. Oleh karena itu, kami katakan kepada gerakan perlawanan bahwa dengan persatuan kalian, kalian akan menang dan atas nama dunia Islam, kalian melakukan perang balas dendam untuk orang-orang merdeka. Kalian selalu menjadi ujung tombak perlawanan dan jihad.

Baca Juga : Ansarullah: Melemahkan Persatuan Yaman adalah Garis Merah Kami

Sementara komunitas internasional diam tentang kejahatan Zionis Israel terhadap warga sipil Gaza dan Tepi Barat, para demonstran Yaman, meneriakkan pernyataan: Amerika Serikat adalah mitra utama rezim Zionis Israel dalam agresi terhadap Gaza. Kami juga mengecam kondisi Liga Arab, yang tidak lagi mewakili bangsa-bangsa yang ingin menghadapi Zionis Israel dan membantu Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *