Sana’a: Koalisi Saudi Menghalangi Pertukaran Tahanan

Saudi Menghalangi Pertukaran Tahanan

Sana’a, Purna Warta Kepala Komite Nasional Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman urusan tahanan mengkritik penundaan dan tindakan menghalangi yang dilakukan oleh Arab Saudi dalam pertukaran tahanan.

Abdul Qadir al-Murtada, kepala Komite Nasional Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman urusan tahanan, mengumumkan bahwa Arab Saudi menghalangi pelaksanaan perjanjian pertukaran tahanan.

Baca Juga : Kerjasama Rusia – Iran di Bidang Penggunaan Energi Nuklir Damai Menguat

Abdul Qadir al-Murtada menekankan: Rezim Saudi gagal dalam sepuluh kesepakatan lokal tentang pertukaran tahanan, yang seharusnya dilakukan menjelang hari raya Idul Adha.

Dia lebih lanjut menambahkan bahwa kemajuan dalam negosiasi perjanjian pertukaran tahanan, yang ditandatangani Maret lalu, masih kurang dari 50%, dan tentara bayaran koalisi Saudi di provinsi Ma’rib adalah hambatan terbesar untuk menyelesaikan perjanjian ini, dan mereka belum menyerahkan daftar mereka.

Al-Murtada menekankan: Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak memberikan tekanan pada pihak lain (koalisi Saudi), dan terlepas dari kenyataan bahwa ini adalah kasus kemanusiaan, kasus para tahanan mendapat perhatian yang paling rendah.

Baca Juga : Rusia: AS dan Sekutu di Ambang Konfrontasi Militer Dengan Moskow

Dengan mengirim pesan kepada keluarga para tahanan Yaman, kepala Komite Nasional Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman urusan tahanan mengatakan: Kepemimpinan Yaman telah menempatkan pembebasan para tahanan dan penyatuan kembali mereka dengan keluarga mereka sebagai prioritas utama dan mengikuti semua tahap negosiasi dengan cermat.

Sebelumnya, al-Murtada telah mengkritik utusan khusus PBB untuk urusan negaranya dan mengumumkan bahwa dia dan tim pendampingnya tidak peduli dengan perjanjian pertukaran tahanan dan tidak menunjukkan keseriusan untuk menekan koalisi Saudi.

Di sisi lain, Mohammed Abdul Salam, kepala tim perunding Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, mengumumkan bahwa tindakan negara-negara agresor mengenai gencatan senjata berada di bawah tingkat yang diinginkan.

Muhammad Abdus Salam menulis di halaman Twitter-nya: Koalisi agresor alih-alih mematuhi komitmennya, mereka membuang-buang waktu dan rakyat Yaman tidak senang dengan masalah ini.

Baca Juga : Film Animasi Iran Dolphin Boy Capai $1,7 Juta Penjualan Tiket Di Rusia

Banyak ahli percaya bahwa eskalasi serangan koalisi Saudi baru-baru ini di Yaman disebabkan oleh kegagalan koalisi ini untuk mencapai tujuannya di negara ini. Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap berlanjutnya konflik di Yaman dan pengepungan tidak manusiawi terhadap negara ini sebagai alasan terjadinya kelaparan dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di abad yang lalu.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *