Sana’a, Purna Warta – Pemerintah Sana’a telah menyatakan bahwa tampaknya Riyadh tidak akan mengakhiri agresinya terhadap Yaman sampai menjadi importir produk minyak bumi.
Kepala kantor kepresidenan Yaman di Sana’a mengatakan bahwa tampaknya pemerintahan Riyadh tidak akan berhenti menginvasi Yaman sampai menjadi importir turunan minyak!
Baca Juga : Menlu Inggris: Agar Sanksi Dicabut, Rusia Harus Tarik Pasukan dari Ukraina
Dalam hal ini, kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, Mehdi Al-Mashat, secara sepihak mengumumkan bahwa serangan rudal dan pesawat tak berawak dan semua operasi darat, laut dan udara militer melawan Saudi akan ditangguhkan selama tiga hari.
Al-Mashat menekankan bahwa jika Arab Saudi berkomitmen penuh untuk mengakhiri pengepungan dan serangan udara di Yaman, Sana’a siap untuk membuat penangguhan sebagai komitmen akhir.
Baca Juga : PBB Kutuk Serangan dan Serangan Balik di Yaman
Pasukan Yaman menyerang Arab Saudi dengan keras pada hari Jumat (25/3), menargetkan fasilitas vital, termasuk fasilitas Aramco di Jeddah, dengan rudal dan UAV sebagai bagian dari operasi yang dikenal sebagai operasi pemecah pengepungan terhadap Yaman.
Merujuk pada serangan pasukan Yaman ke dalam wilayah Arab Saudi, pakar militer Yaman Brigadir Jenderal Mujib Shamsan mengatakan bahwa pilar utama yang diandalkan para pemimpin Sana’a adalah rakyat Yaman yang merupakan faktor utama kemenangan dan keberhasilan tentara Yaman dan komite populer, yakni kemenangan telah dicapai atas dasar ini.