Sana’a, Purna Warta – Seorang pejabat di Kementerian Keselamatan Nasional Kementerian Luar Negeri Yaman mengatakan bahwa Arab Saudi mengancam transportasi laut dengan melanggar hukum internasional di Laut Merah dan mengubah Selat Bab al-Mandeb menjadi medan perang.
Sebuah sumber resmi di Kementerian Luar Negeri Yaman hari Minggu (9/1) mengatakan kepada surat kabar 26 September sebagai tanggapan atas tuduhan juru bicara koalisi bahwa Sana’a menggunakan pelabuhan Al-Hudaidah sebagai pangkalan militer bahwa Upaya konyol untuk membenarkan penargetan pelabuhan-pelabuhan Yaman oleh pasukan koalisi agresor tidak lebih dari pertunjukan murahan, dan itu menunjukkan kepada dunia kekalahan dahsyat yang dialami Arab Saudi dalam agresi militernya terhadap rakyat Yaman.
Baca Juga : 3 Tentara Turki Tewas di Perbatasan Suriah
Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan: Apa yang dikatakan oleh Turki al-Maliki, juru bicara pasukan koalisi agresor Saudi, tentang pelabuhan Al-Hudaidah adalah pemalsuan media yang lemah yang belum disiapkan sebaik mungkin dari dinas intelijen internasional. Dan satelit dari banyak negara yang memantau pergerakan laut dan darat di wilayah operasional tidak diragukan lagi akan mengungkap skandal juru bicara koalisi tentang Laut Merah dan Teluk Aden.
Dia juga menyatakan bahwa: Arab Saudi tahu bahwa dengan agresi yang dimulai delapan tahun lalu dan operasi yang sedang berlangsung untuk mentransfer senjata dan menggunakan Laut Merah untuk melengkapi milisinya dan menduduki banyak pulau Yaman dan menargetkan daerah perkotaan dan warga di sepanjang pantai Yaman, ini adalah faktor utama untuk mengubah Laut Merah dan wilayah Bab al-Mandeb menjadi medan operasi militer.
Sumber tersebut menambahkan: Arab Saudi telah melakukan banyak tindakan yang melanggar hukum dan kedaulatan internasional dalam pergerakan dan penggunaan selat laut, dan telah mengubah Selat Bab al-Mandeb menjadi medan perang.
Sumber tersebut membantah semua tuduhan yang dibuat oleh juru bicara koalisi agresor, yang ditujukan untuk menggambarkan pasukan pertahanan Sanaa mengancam keamanan Laut Merah, dan menambahkan: Semua dokumen dan gambar yang diberikan oleh juru bicara pasukan koalisi agresi Saudi tidak jelas dan membingungkan, dan dibawah standar kemampuan intelijen udara dan laut dari sekutu Arab Saudi.
Baca Juga : UEA Lanjutkan Agresinya di Yaman
Dia juga menekankan bahwa Sana’a memberikan keamanan dan kebebasan navigasi paling besar di dekat pantainya karena terkait dengan impor barang komersial, turunan minyak, dan bantuan makanan kepada orang-orang Yaman.
Mengenai kapal Rwabee dan kapal lain di bawah operasi Pasukan Pertahanan Sana’a, sumber tersebut mengatakan: Situasi saat ini di daerah tersebut menunjukkan operasi angkatan laut di sepanjang pantai Yaman dan menekankan bahwa target ini secara langsung atau tidak langsung berkontribusi pada serangan militer di Yaman. Dan Pasukan Pertahanan Sanaa menghancurkan kekebalan dan legitimasi target militer ini yang telah melayani Arab Saudi dan sekutunya untuk menyerang Yaman.
Dengan menrujuk pada kepekaan Arab Saudi terhadap Iran dan dominasi kekuatan angkatan laut dan rudal Teheran atas strategi Riyadh dan sekutunya telah menyebabkan Arab Saudi terus memfitnah dan menuduh Iran, sumber tersebut mengatakan bahwa Sana’a akan berbicara dengan Dewan Keamanan dan masyarakat internasional dengan sangat rinci tentang pernyataan yang dibuat oleh juru bicara pasukan koalisi agresor Saudi dan eskalasi konflik dengan Arab Saudi.
Sumber itu menyatakan: Arab Saudi telah berbohong dengan menuduh Sana’a sebagai sumber bahaya dan penutupan navigasi laut, sementara Arab Saudi dan sekutunya adalah ancaman langsung yang mengancam keamanan maritim di kawasan penting dan sensitif itu dengan tindakan dan perilaku mereka yang mencurigakan.
Baca Juga : Jet-Jet Tempur Koalisi Saudi Bombardir Yaman 84 Kali
Dia menambahkan: Tujuan Arab Saudi dalam memfitnah dan menuduh pasukan Sanaa adalah kedok untuk membenarkan kejahatan Riyadh dan pasukan koalisi agresor terhadap rakyat Yaman.
Sumber tersebut menekankan bahwa Arab Saudi dan sekutunya ingin bergerak bebas di wilayah udara, darat dan pantai Yaman yang melanggar hukum internasional dan aturan kedaulatan lainnya atas perairan teritorial Yaman. Dan mereka tidak ingin siapa pun menghentikan tindakan keji mereka.
Pejabat di Kementerian Luar Negeri Yaman dengan menunjukkan bahwa Arab Saudi dan sekutunya berusaha tampak sebagai negara yang tertindas melalui media mereka dan menampilkan diri sebagai negara yang damai, mengatakan bahwa Arab Saudi yang mendapat dukungan dari negara-negara Barat dan Amerika Serikat menjadi penyebab utama dari semua masalah dan agresi, dan telah mengubah Laut Merah dan Selat Bab al-Mandeb menjadi medan perang. Dan itu akan menyebabkan situasi di pulau-pulau itu dan di kawasan Teluk Persia meledak. Serta kehadiran signifikan dari kekuatan negara-negara itu dan manuver angkatan laut mereka yang konstan di tepi Laut Merah dan Teluk Aden adalah buktinya.
Baca Juga : Serangan Udara Koalisi Saudi Targetkan Infrastruktur Telekomunikasi Yaman