Sana’a, Purna Warta – Menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat, Kementerian Luar Negeri Yaman mengatakan bahwa peran negara itu dalam pembunuhan puluhan ribu warga dalam perang di Yaman adalah “memalukan”.
Kementerian Luar Negeri Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman (berbasis di Sana’a) bereaksi terhadap pernyataan Joe Biden pada hari Selasa, yang dikeluarkan pada peringatan serangan balasan Yaman di UEA.
Baca Juga : Pusat Penangkapan Ikan Yaman Diubah Menjadi Barak Amerika dan Inggris
Menurut kantor berita Saba Net, dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Yaman pada hari Rabu, disebutkan bahwa dalam pernyataannya, Joe Biden secara implisit mengutuk hak Sana’a untuk mempertahankan rakyat dan tanahnya serta untuk menghadapi agresi asing, agresi yang dilakukan dengan peran yang jelas dari Amerika Serikat.
Kementerian Luar Negeri pemerintah Sana’a menambahkan: Pernyataan Presiden Amerika Serikat tersebut juga menunjukkan keteguhan Washington untuk melanjutkan agresi kriminalnya di Yaman, dan tampaknya negara ini tidak menghentikan tindakannya setelah kejahatan perang dan kemanusiaan terhadap rakyat Yaman. Peran negara ini dalam pembunuhan puluhan ribu wanita, anak-anak, dan warga sipil tak berdosa serta pengepungan kejam yang menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia sungguh memalukan.
Dalam kelanjutan pernyataan tersebut, disebutkan bahwa air mata presiden Amerika Serikat pada peringatan serangan balasan Yaman ke UEA adalah palsu. Karena keamanan UEA hanya bisa diwujudkan dengan membujuk negara ini untuk berdamai, mengakhiri kehadiran militernya dan mengakhiri partisipasinya dalam agresi terhadap Yaman.
Kementerian Luar Negeri Yaman juga menekankan bahwa negara ini memiliki hak untuk membela rakyatnya, tanah airnya dan dengan tegas menghadapi tindakan agresif apa pun, serta akan sangat menentang setiap upaya untuk mengambil hak ini dari rakyat Yaman.
Baca Juga : Sumber Yaman: Telah Ada Kemajuan dalam Dialog dengan Riyadh
Pada hari Selasa (17/1), pada hari peringatan serangan pesawat tak berawak tentara Yaman di UEA, Presiden AS Joe Biden mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa Washington selalu bersama Abu Dhabi dan mendukung negara ini melawan serangan asing.
Pada 17 Januari 2022, menyusul ledakan beberapa tanker bahan bakar, yang dikatakan terjadi setelah serangan balasan oleh drone Yaman, polisi Abu Dhabi melaporkan kematian tiga orang dan enam orang lainnya luka-luka.