HomeInternasionalYamanRudal Yaman Kembali Hantam Fasilitas Aramco

Rudal Yaman Kembali Hantam Fasilitas Aramco

Sana’a, Purna Warta – Pasukan Yaman telah melancarkan serangan rudal ke stasiun distribusi yang dioperasikan oleh perusahaan minyak Saudi, Aramco di kota Jeddah di Arab Saudi.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (22/11) bahwa stasiun distribusi tersebut menjadi sasaran rudal bersayap Quds-2 dengan presisi tinggi.

Dia mengutarakan bahwa ambulans dan mobil pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian setelah serangan itu.

Menurut Saree, Quds-2, rudal bersayap buatan lokal generasi terbaru, baru-baru ini memasuki layanan setelah uji coba yang sukses di kedalaman Arab Saudi yang belum diungkapkan.

Saree menekankan bahwa serangan itu terjadi sebagai tanggapan atas agresi dan pengepungan militer Saudi yang masih berlangsung swlama lebih dari lima tahun.

Dia juga mendesak warga Saudi dan perusahaan asing yang bekerja di kerajaan untuk berhati-hati dan “menjauh dari instalasi vital” karena “operasi akan berlanjut”.

Sebuah video yang beredar di akun media sosial menunjukkan asap yang membumbung dari ketenaran yang membakar di fasilitas tersebut, sementara sirene kendaraan darurat terdengar di latar belakang.

Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya melancarkan perang dahsyat mereka di Yaman pada Maret 2015 untuk membawa mantan presiden, Abd Rabbuh Mansur Hadi, kembali berkuasa dan menumpas gerakan Houthi Ansarullah.

Proyek Lokasi Konflik Bersenjata dan Data Peristiwa (ACLED) yang berbasis di AS, sebuah organisasi penelitian konflik nirlaba, memperkirakan bahwa perang telah merenggut lebih dari 100.000 nyawa selama lima tahun terakhir.

Riyadh dan sekutunya telah banyak dikritik karena tingginya korban tewas sipil akibat kampanye pemboman mereka di Yaman.

PBB mengatakan lebih dari 24 juta orang Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 10 juta yang menderita kelaparan yang parah. Badan dunia itu juga menyebut situasi di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Baca juga: Para Penulis Arab Ramai-ramai Boikot Festival Penghargaan yang Didanai UEA

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here