Sana’a, Purna Warta – Ketua Dewan Politik Tertinggi Yaman mengumumkan bahwa kelompok perlawanan membentuk ruang operasi gabungan yang berfungsi untuk melawan kebodohan rezim Zionis Israel terkait serangan darat di Gaza.
Mehdi Al-Mashat, ketua Dewan Politik Tertinggi Yaman, menekankan pada Minggu malam bahwa perang melawan bangsa Palestina adalah perang melawan Islam dan bahwa Barat dan Amerika Serikat mendukung rezim Zionis Israel untuk menumpahkan darah rakyat negara ini.
Baca Juga : Bersiap Lindungi Israel, Amerika Kirim Pasukan ke Yordania
Al-Mashat, sambil memuji tindakan Hizbullah Lebanon dalam mengurangi tekanan Zionis Israel di Gaza, mengatakan: “Operasi penyerbuan Al-Aqsa akan menghancurkan segala sesuatu yang telah diciptakan oleh Israel dan imperialisme dunia. Oleh karena itu, tidak akan ada lagi yang disebut Israel di dunia Arab.”
Menurut kantor berita Saba, dengan menegaskan bahwa tidak ada yang namanya tanah tahun 1948 dan 1967, Al-Mashat menekankan: “Ada ruang operasi gabungan yang berfungsi untuk melawan kebodohan rezim Zionis Israel mengenai serangan [darat] di Gaza.”
Dengan menekankan bahwa ancaman Amerika Serikat ditujukan untuk menghalangi bangsa Yaman memenuhi kewajibannya terhadap bangsa Palestina, pejabat Yaman ini menyatakan: “Kepada saudara-saudara Palestina, saya katakan bahwa semua orang bersama kalian, mulai dari rakyat hingga gerakan perlawanan, bertujuan agar serangan biadab ini dapat dikalahkan.”
Abdul Aziz Bin Habtour, Perdana Menteri Pemerintah Kemajuan di Yaman, pekan lalu menekankan bahwa Sana’a akan merespons dengan sekuat tenaga terhadap pembunuhan rakyat Gaza oleh rezim Zionis Israel.
Baca Juga : Hamas: Netanyahu akan Hadapi Kekalahan Lebih Besar di Gaza
Perdana Menteri Yaman mengancam jika serangan rezim Zionis Israel di jalur Gaza terus berlanjut, kapal-kapal Israel akan menjadi sasaran di Laut Merah.
Di akhir, Ketua Dewan Politik Tertinggi Yaman mengatakan bahwa posisi negaranya adalah membentuk negara Palestina dengan kedaulatan penuh.