Ribuan Wanita Tewas dan Terluka Sejak Awal Perang di Yaman

Ribuan Wanita Tewas dan Terluka Sejak Awal Perang di Yaman

Yaman, Purna Warta Organisasi Hak-hak Perempuan dan Anak-anak menekankan bahwa sejak awal perang invasi terhadap Yaman pada 26 Maret 2015 hingga 8 Desember 2021, ribuan wanita tewas atau terluka oleh serangan jet-jet tempur koalisi agresor Saudi.

Dalam laporannya, yang bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia Internasional, Organisasi Hak-hak Perempuan dan Anak-anak membahas situasi perempuan di Yaman selama tujuh tahun perang dan pengepungan.

Baca Juga : Seorang Tentara Turki tewas di Idlib, Suriah

Laporan tersebut menyatakan bahwa dari awal agresi terhadap Yaman pada 26 Maret 2015 hingga 8 Desember 2021, 2412 wanita terbunuh dan 2.825 wanita terluka.

Laporan tersebut melihat situasi perempuan di daerah-daerah yang dikendalikan oleh agresor dan koalisi pendudukan Saudi dan tentara bayarannya, dan kekerasan dan pemerkosaan terhadap perempuan di daerah-daerah tersebut, mencatat bahwa rata-rata kekerasan terhadap perempuan telah meningkat sebesar 63 persen sejak perang. Perang dan pengepungan merampas hak dasar perempuan atas perawatan kesehatan; Karena rumah sakit dan klinik menjadi sasaran dan penyebaran penyakit menular, hal ini meningkatkan rata-rata gizi buruk, terutama pada ibu hamil dan menyusui.

Menurut laporan itu, 1,2 juta wanita kekurangan gizi, setengahnya hamil, dan 1.000 wanita meninggal setiap tahun akibat pengepungan. Juga, lebih dari 70% obat-obat untuk kelahiran atau kebidanan tidak ditemukan di Yaman karena pengepungan (blokade).

Baca Juga : Penasihat Assad: Kehadiran AS di Suriah adalah Penjajahan

Perang agresif terhadap Yaman juga membuat perempuan kehilangan pendidikan; Penargetan pusat-pusat pendidikan dan blokade ekonomi dan tidak dibayarnya gaji menyebabkan beberapa keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan pendidikan dasar mereka, dan sekarang 31% anak perempuan Yaman kehilangan pendidikan.

Laporan Organisasi Hak Perempuan dan Anak-anak menekankan bahwa sekitar 800.000 perempuan termasuk di antara para pengungsi. Sekarang ada 65.000 orang di Yaman terkena kanker, kebanyakan dari mereka adalah wanita. Dan lebih dari 12.000 orang mengalami gagal ginjal dan membutuhkan transplantasi ginjal, tetapi tidak dapat melakukan perjalanan dan tidak dapat menerima perawatan karena penutupan Bandara Sana’a.

Somayeh al-Taifi, kepala Organisasi Hak-hak Perempuan dan Anak-anak, menyatakan bahwa laporan tersebut mendokumentasikan kejahatan dan pemerkosaan yang paling jelas terhadap perempuan di daerah-daerah yang dikendalikan oleh koalisi agresor dan tentara bayarannya, dan terutama di provinsi-provinsi selatan.

Baca Juga : Perselisihan Internal antara Pejabat Militer Pemerintahan Hadi

Al-Taifi juga mengisyaratkan pada peran PBB yang memalukan dan tidak manusiawi dalam menghadapi volume besar kejahatan terhadap perempuan Yaman dan kegagalan untuk memenuhi tugas dan tanggung jawabnya.

Laporan tersebut menyerukan diakhirinya perang terhadap Yaman dan pencabutan pengepungan dan pembentukan komite pencari fakta internasional untuk menyelidiki kejahatan koalisi agresor terhadap wanita-wanita Yaman.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *