Sana’a, Purna Warta – Sayyid Abdul Malik Badr Al-Din Al-Houthi, pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, pada Kamis malam menekankan bahwa rezim Israel masih berada di jalur menuju kekalahan di Gaza. Dan berbicara kepada Amerika, dia berkata: “Mereka akan mewarisi kekalahan Inggris dalam agresi militernya terhadap Yaman.”
Sayyid Abdul Malik Al-Houthi menyatakan bahwa masa dominasi, penjajahan dan perbudakan manusia melalui genosida telah berlalu.
Dia menambahkan: “Kerugian Amerika dalam pertempuran ini akan sangat besar, dan jika Amerika melakukannya secara berlebihan, konsekuensinya akan lebih besar dan lebih berbahaya.”
Dia berkata: “Kekalahan yang kalian lihat dari Amerika Serikat dan Inggris ini adalah akibat dari keterlibatan (hanya) sebagian angkatan bersenjata kita. Dan mereka harus membayangkan bagaimana jika berada di lapangan di hadapan ratusan ribu para pejuang kita.”
Pemimpin Ansarullah menambahkan: “Sejauh ini, 86 kapal telah menjadi sasaran, yang merupakan jumlah yang penting, besar dan mengesankan, serta Eilat telah berkali-kali menjadi sasaran dengan rudal jelajah.”
Al-Houthi juga mengatakan: “Dampak serangan Yaman di laut dan juga terhadap posisi rezim Zionis Israel di wilayah pendudukan Palestina cukup jelas dan musuh Zionis Israel mengakui hal ini.”
Dia menambahkan: “Amerika melanjutkan agresi militernya terhadap negara kita dan serangan mereka mencapai 13 serangan dan pemboman minggu ini.”
Pemimpin Ansarullah itu menyatakan bahwa Amerika Serikat dan (rezim) Israel terkoordinasi dalam menyasar orang-orang yang berkumpul untuk menerima bantuan.
Dia menambahkan: “Selama pemboman, musuh Israel mulai membunuh para pengungsi Gaza saat mereka lapar dan sakit.”
Sayyid Al-Houthi lebih lanjut mengatakan: “Musuh pertama-tama menyatakan suatu daerah aman untuk menerima bantuan dan kemudian membombardir orang-orang yang pergi ke sana untuk menerima makanan, seperti yang terjadi minggu ini di kamp al-Mawasi.”
Dia juga menyebutkan kejahatan yang dilakukan oleh para penjajah di rumah sakit Al-Shifa dalam beberapa hari terakhir dan menambahkan bahwa musuh Zionis Israel sekali lagi melakukan kejahatan di rumah sakit ini.
Sayyid Al-Houthi juga mengatakan bahwa rezim Israel masih berada di jalur kekalahan di Gaza, dan tentu saja kekalahan ini juga milik Amerika, yang merupakan mitra dalam genosida ini.
Pemimpin Ansarullah ini juga menilai serangan Hizbullah Lebanon di utara Palestina yang diduduki sangat efektif dan menambahkan bahwa serangan tersebut telah mengganggu pabrik dan aktivitas ekonomi (rezim) Israel di bagian utara.
Merujuk pada upaya rezim Tel Aviv untuk menggunakan suku-suku Arab melawan Hamas di Gaza, dia berkata: “Karena ketabahan suku-suku dalam posisi perlawanannya, musuh Israel tidak dapat menciptakan jurang pemisah antara suku-suku tersebut dengan para pejuang (Mujahidin)”.
Dia lebih lanjut menekankan dukungan “aktif” dan “terus menerus” kepada rakyat Gaza dan mengatakan: “Sejauh ini, 86 kapal telah menjadi sasaran, yang merupakan jumlah yang penting, besar dan mengesankan, dan Eilat telah berkali-kali menjadi sasaran dengan rudal jelajah.”
Ia menekankan bahwa dampak serangan Yaman di laut dan juga terhadap posisi Israel di wilayah Palestina yang diduduki cukup jelas dan musuh Zionis Israel mengakui hal ini.
Pemimpin Ansarullah Yaman mengatakan : “Menurut seorang perwira Amerika, angkatan laut negara ini belum pernah dipermalukan sedemikian rupa sejak abad ke-19; Situasi buruk yang dialami Angkatan Laut AS adalah akibat tidak menerima fakta dan tidak menerima solusi yang benar dan adil.”
Sayyid Abdul Malik Al-Houthi lebih lanjut mengatakan: “Kekalahan yang Anda lihat di Amerika Serikat dan Inggris ini adalah hasil dari keterlibatan (hanya) sebagian angkatan bersenjata kita, dan mereka harus membayangkan apa jadinya jika mereka berada di lapangan di depan ratusan ribu pahlawan kita.”