Sana’a, Purna Warta – Dalam pembicaraannya, juru bicara dan ketua tim perunding gerakan Ansarullah Yaman bereaksi terhadap keputusan Amerika Serikat untuk memasukkan kembali nama gerakan ini ke dalam daftar “teroris” dan menekankan bahwa tindakan tersebut tidak akan menghalangi Yaman untuk mendukung rakyat Palestina.
Baca Juga : Serangan terhadap Pangkalan Mata-Mata Amerika di Suriah
Muhammad Abdul Salam, juru bicara Ansarullah Yaman, mengatakan: “Amerika sedang mencari tujuan politik dari isu memasukkan nama kami ke dalam daftar teroris.”
Abdul Salam menekankan: “Apa yang kami lakukan di Laut Merah adalah semacam tekanan untuk menghentikan perang di Gaza, dan tindakan Amerika ini tidak akan menghalangi kami dari pendirian tegas kami dalam mendukung Palestina.”
Muhammad Abdul Salam juga menegaskan: “Keputusan Washington terhadap kami tidak efektif dan kami tidak akan mengecilkan posisi kami dalam mendukung rakyat Palestina.”
Dia menambahkan: “Keputusan Amerika baru-baru ini hanya membuat kami lebih berkomitmen pada posisi kami dalam mendukung Palestina.”
Baca Juga : Amerika Benarkan Serangan terhadap Kapal Amerika
Pernyataan tersebut disampaikan setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Rabu malam mengumumkan bahwa Washington akan memasukkan gerakan Ansarullah ke dalam daftar kelompok terorisnya.
Berdasarkan pengumuman Departemen Luar Negeri AS, keputusan ini akan dilaksanakan 30 hari setelah diumumkan, yakni mulai 16 Februari.
Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan terhadap posisi Ansarullah Yaman menyusul resolusi Dewan Keamanan PBB pada Jumat pagi.
Serangan tersebut dilakukan setelah tentara Yaman menargetkan beberapa kapal Zionis Israel atau kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah dan selat Bab Al-Mandeb dalam beberapa pekan terakhir untuk mendukung perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Pasukan tentara Yaman telah berjanji untuk terus menyerang kapal-kapal rezim ini atau kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah sampai rezim Israel menghentikan serangannya di Gaza.
Baca Juga : Kapal dan Kepentingan Amerika Berada di Garis Bidik Yaman
Amerika Serikat mengklaim bahwa mereka telah membentuk koalisi angkatan laut untuk melawan operasi tentara Yaman di Laut Merah, namun Perancis, Spanyol dan Italia menolak untuk menyerahkan kapal perang mereka kepada komando Amerika Serikat dengan mengkonfirmasi penarikan mereka dari koalisi, dan satu-satunya negara Arab yang bersedia bergabung adalah Bahrain.