Sana’a, Purna Warta – Ketua Komite Revolusi Tertinggi Yaman, Mohammad Ali al-Houthi, menanggapi dengan sinis pernyataan Sekretaris Jenderal PBB, yang menyerukan diakhirinya serangan Sana’a.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Jumat (27/8) meminta Sana’a untuk menghentikan operasi militernya dan menutup mata dari agresi yang dilakukan koalisi Saudi-Amerika dan pengepungan serta pembunuhan mereka terhadap rakyat Yaman.
Menanggapi pernyataan tersebut, Mohammad Ali al-Houthi, ketua Komite Revolusi Tertinggi Yaman, menulis di Twitter: Yang memblokade dia yang harus membuka blokadenya dan yang membombardir serta menjajah dia yang harus berhenti.
Dia melanjutkan: Tidak ada orang waras yang berkata kepada orang yang bertahan untuk berhenti menyerang, karena dia hanyalah orang yang bertahan. Dan Orang yang terkepung tidak dapat mencegah bantuan terhadap dirinya.
Perang di Yaman dimulai pada Maret 2015 di bawah komando Arab Saudi dan didampingi oleh beberapa negara lain. Dan sejauh ini serangan koalisi Saudi menyebabkan ribuan warga sipil Yaman telah terbunuh, ribuan lainya terluka, dan jutaan orang telah mengungsi, berbagai fasilitas umum yang sangat vital telah hancur. Dan akibat dari hancurnya fasilitas umum termasuk sekolahan, jutaan anak-anak Yaman kehilangan hak mereka untuk bersekolah.
Baru-baru ini, Martin Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, memperingatkan pada hari Senin bahwa 5 juta rakyat Yaman hanya berjarak selangkah dari kelaparan.
Dia yang berbicara pada pertemuan PBB, menambahkan: Tidak ada pilihan selain membuka kembali Bandara Sana’a untuk perjalanan warga Yaman, terutama yang sedang sakit.