HomeInternasionalYamanRakyat Yaman: Dewan Transisi adalah Teroris, Rasis dan Tentara Bayaran

Rakyat Yaman: Dewan Transisi adalah Teroris, Rasis dan Tentara Bayaran

Sana’a, Purna Warta – Sebuah tagar yang bermakna Dewan Transisi adalah teroris, rasis, dan tentara bayaran menduduki puncak daftar trending tagar teratas di Yaman sebagai tanggapan atas korupsi Dewan Transisi Yaman Selatan dan sebagai protes atas konspirasi separatis.

Idrus Qasim Al-Zubaidi, ketua Dewan Transisi Yaman Selatan, menegaskan pada hari Rabu (16/6) bahwa ia akan melanjutkan upayanya untuk menentukan nasib rakyat Yaman selatan dan mendirikan kembali Republik Demokratik Rakyat Yaman (rezim yang berkuasa sebelumnya) di Yaman Selatan.

Baca Juga : Bin Salman Siap Menghadiahkan Poin ke Yaman

Penduduk provinsi Aden dan aktivis Yaman Selatan tidak mengizinkan pemerintahan Abdo Rabbo Mansour Hadi berada di kota Aden (Ibukota provinsi Aden), dan mengumumkan bahwa rakyat yang marah, tidak akan mentolerir dimulainya kembali pemerintahan semacam itu.

Para aktivis Yaman membuat tagar (#الانتقالي_ارهابي_عنصري_مرتزق) dan menyatakan bahwa Dewan Transisi tidak mewakili rakyat Selatan tetapi merupakan alat UEA untuk mengamankan kepentingan Abu Dhabi di Yaman dan mengganggu keamanan dan ketenangan provinsi-provinsi di Yaman.

Seorang pengguna Twitter Yaman bernama Ahmad al-Mu’aiti menulis:

“Semua penduduk selatan, dari Socotra hingga Al-Dhali’, Al-Mehra dan Aden, adalah saudara sejiwa kami pendudukan utara dari Taiz hingga Saada, dan keluarga Zayd atau al-Saud dan tentara bayaran mereka tidak akan dapat memisahkan kita.”

Baca Juga : Tiga Kandidat Ini Mundur dari Pemilu Presiden Iran

Pengguna lain, bernama Saif al-Sharabi, menulis:

“Para pemimpin Dewan Transisi memiliki kasus politik. Kebijakan mereka rasis, dan dengan kebijakan ini, mereka membuat sejumlah besar orang tak bersalah di Aden menjadi gelandangan. Mereka adalah teroris karena mereka membunuh orang-orang terkemuka, ilmuwan dan jamaah solat, dan mereka bahkan membunuh beberapa anggota Dewan Transisi karena takut mengungkap aib dan kebohongan mereka.”

Pengguna lain, Mohammad Saif al-Salahi, menulis:

“Dewan Transisi hanya memiliki satu hal yang baik, dan itu membuat saudara-saudara kita di selatan membenci separatisme.”

Pengguna lain bernama Abu Aboud Abboud menulis:

“Wahai manusia, aku bersumpah demi Tuhan, hatiku terbakar untuk saudara-saudaraku di selatan Yaman yang telah tertipu oleh Dewan Transisi, karena Dewan Transisi datang hanya untuk menghancurkan peninggalan zaman kuno peradaban selatan. Banyak orang di selatan memiliki pendapat yang baik tentang UEA, tetapi UEA benar-benar jahat.”

Seorang pengguna bernama Wasim Saad Qazil juga menulis:

“Koalisi Saudi-Emirat menciptakan milisi Tariq dan Dewan Transisi dengan tujuan mengganggu keamanan dan ketenangan provinsi dan wilayah yang dibebaskan untuk membuat warga sibuk dengan mencari sepotong roti dan memastikan keamanan mereka. Dan mencegah mereka melawan eksploitasi dan persekongkolan untuk merebut pulau-pulau dan wilayah pesisir.”

Seorang pengguna bernama Makafeh Ayal Zayed juga menulis:

“Dewan Transisi telah dibentuk untuk mengamankan kepentingan UEA di Yaman dan merupakan alat sementara untuk melindungi pantai dan pulau-pulau Yaman.
Dan itu akan segera disisihkan dan dibuang ke tempat sampah, tempat yang layak untuknya. Tapi tidak ada pengganggu yang bisa mengambil pulau dan pelabuhan kita dari kita dan akan segera kembali ke tanah air.”

Baca Juga : Inilah Persentase Dukungan Pemilih untuk Setiap Kandidat

Seorang pengguna lain bernama Abdul Jabbar Awad al-Jariri juga menulis:

“UEA membentuk Dewan Transisi di daerah-daerah yang dibebaskan di selatan untuk memastikan kepentingannya, yang merupakan penjarahan dan perampasan dari aset provinsi selatan. Untuk alasan ini, Dewan Transisi bekerja untuk memastikan kepentingan UEA dan bukan kepentingan rakyat provinsi selatan.”

 

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here