Aden, Purna Warta – Kota Aden di Yaman selatan menjadi tempat protes rakyat tadi malam (senin, 13 september) terhadap pemerintah Abdrabbuh Mansour Hadi dan Dewan Transisi Selatan yang berafiliasi dengan UEA.
Puluhan warga Yaman berdemonstrasi Senin malam di lingkungan distrik Crater di salah satu lingkungan Aden untuk memprotes kondisi ekonomi yang hancur dan kehidupan yang buruk.
Para pengunjuk rasa membakar ban mobil di jalan-jalan, meneriakkan slogan-slogan menentang Dewan Transisi Selatan (Southern Transition Council) dan menyerukan agar kelompok itu meninggalkan kota.
Situs web Arab 21 mengutip sumber lokal yang mengatakan bahwa militan dari Dewan Transisi Yaman Selatan menembaki pengunjuk rasa untuk membubarkan mereka.
Para pengunjuk rasa juga mengutuk ketidakhadiran pemerintah Hadi di Aden sebagai ibu kota sementaranya.
Pada November 2019, pemerintah Yaman yang terguling yang dipimpin oleh Abdrabbuh Mansour Hadi dan Dewan Transisi Selatan Yaman menandatangani Kesepakatan Riyadh, yang membentuk kabinet baru dari anggota kedua belah pihak, tetapi bagian militer dari kesepakatan itu terus menghadapi hambatan.
Berdasarkan perjanjian tersebut, para anggota kabinet kembali ke Aden. Tapi Maret lalu, setelah pengunjuk rasa menyerbu Istana Kepresidenan, para anggota kabinet meninggalkan Aden dan berangkat ke Riyadh.
Dewan Transisi Yaman Selatan yang berafiliasi dengan UEA menghadapi kemarahan publik atas kondisi dan layanan kehidupan yang buruk, termasuk pemadaman listrik.
Pada hari Minggu dan Senin, kota Al-Mukalla, ibu kota provinsi Hadhramaut di Yaman timur, menyaksikan protes massal.