Pidato Sayyid Al-Houthi dalam Peringatan Kaburnya Marinir Amerika dari Yaman

Sana’a, Purna Warta – Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman menganggap keluarnya atau kaburnya marinir Amerika sebagai tanda kegagalan proyek Amerika untuk menguasai Yaman dan sebagai bentuk hasil dari Revolusi 21 September di negara itu.
Ia mengatakan bahwa selama Amerika mendominasi urusan suatu negara, negara tersebut tidak akan bisa merdeka.

Sayyid Abdul Malik Al-Houthi dalam pidato pada Selasa sore (11/2) menyinggung tentang kaburnya marinir Amerika dari Sana’a. Ia menganggap peristiwa ini sebagai kemenangan besar bagi rakyat Yaman dan menegaskan bahwa keluarnya pasukan tersebut adalah tanda kegagalan proyek dominasi Washington atas negara itu.

Sayyid Al-Houthi menggambarkan kabur atau kaburnya marinir Amerika sebagai anugerah ilahi dan dia menekankan bahwa selama suatu bangsa berada di bawah kendali Amerika, mereka tidak akan bisa merasakan kebebasan dan kemerdekaan yang sejati.

Al-Houthi menegaskan bahwa terbebas dari dominasi Amerika adalah jaminan bagi kehormatan dan kemerdekaan rakyat Yaman.

Sayyid Abdul Malik al-Houthi menganggap Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel sebagai dua sisi dari satu mata uang. Ia menegaskan bahwa keserakahan Amerika, terutama dalam pernyataan-pernyataan Trump, terlihat dengan jelas.

Ia mengatakan: “Amerika menganggap umat ini sebagai santapan siap saji dan sapi perah.”

Al-Houthi menekankan bahwa Trump mengungkapkan kebijakan nyata Amerika secara “transparan dan terbuka”, serta menyoroti bahwa negara tersebut tidak memperlakukan pihak lain dengan hormat.

Pemimpin Ansarullah menggambarkan Amerika sebagai “rezim kejam, rusak secara moral, dan perusak kehormatan”, serta menegaskan kembali bahwa “Amerika dan rezim Zionis Israel adalah dua sisi dari satu uang koin.”

Pemimpin Ansarullah Yaman, dalam bagian lain pidatonya, mengatakan bahwa Iran telah memperkenalkan Revolusi Islamnya sebagai pendukung terbesar perjuangan Palestina dan mendukung perlawanan terhadap hegemoni Amerika Serikat dan Israel.

Al-Houthi mengucapkan selamat atas peringatan kemenangan Revolusi Islam dan menambahkan bahwa Iran telah menempatkan dirinya sebagai pendukung utama perjuangan Palestina.

Ia juga menegaskan bahwa kebijakan Republik Islam Iran telah menghasilkan pencapaian besar bagi bangsa Arab.

Dalam bagian lain dari pidatonya, pemimpin Ansarullah Yaman menyebut Amerika sebagai penyebab utama penyebaran kerusakan moral. Ia mengatakan bahwa rencana Amerika adalah menempatkan Yaman di ambang kehancuran.

Ia menegaskan: “Sebuah bangsa Muslim tidak akan memiliki kehormatan selama Amerika mendominasinya.”

Sayyid Al-Houthi menambahkan bahwa salah satu konspirasi lain Amerika adalah menyebabkan keruntuhan ekonomi di Yaman. Amerika juga berusaha menyusup ke sektor pendidikan, kesehatan, dan peradilan negara tersebut.

Ia menekankan perlunya membebaskan Yaman dari dominasi Amerika dan menyatakan, “Pendekatan sebenarnya dari Amerika adalah dominasi yang penuh keserakahan.”

Sayyid Abdul Malik al-Houthi, pemimpin Ansarullah Yaman, menyoroti keserakahan Amerika dan pernyataan Trump, serta menegaskan bahwa Amerika memandang bangsa-bangsa lain sebagai alat eksploitasi dan tidak pernah memperlakukan mereka dengan hormat.

Ia menambahkan bahwa proyek Zionis merupakan ancaman berbahaya bagi negara-negara di kawasan, dengan tujuan memecah belah negara-negara Muslim dan menundukkan mereka. Ia memperingatkan bahwa siapa pun yang bersekutu dengan proyek ini akan kehilangan martabatnya.

Al-Houthi juga menegaskan bahwa mendukung Palestina dan perlawanan rakyat Gaza adalah kewajiban bagi semua pencinta kebebasan. Ia menyatakan bahwa keberadaan terus-menerus pasukan Israel di Lebanon tidak dapat diterima.

Ia juga menegaskan: “Amerika tidak pernah benar-benar berteman dengan siapa pun; mereka hanya memandang pihak lain dengan hina dan selalu berupaya mempertahankan dominasinya.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *