Sanaa, Purna Warta – Sumber berita melaporkan pada Selasa pagi (23/3) bahwa pesawat tempur koalisi pimpinan Saudi telah menyerang Bandara Sanaa.
Berita itu datang beberapa jam setelah Arab Saudi mengatakan bahwa Riyadh telah mempersiapkan inisiatif untuk mengakhiri perang di Yaman. Serangan di bandara Sanaa terjadi ketika menteri luar negeri Saudi mengatakan bahwa koalisi Saudi siap untuk meredakan pengepungan di bandara Sanaa sebagai bagian dari inisiatif.
Menteri luar negeri Arab Saudi mengatakan Senin malam bahwa bandara Sanaa akan dilepaskan dari segala pembatasan dan tekanan pada pelabuhan al-Hudaidah akan berkurang di bawah inisiatif Riyadh.
Kantor berita resmi Saudi mengutip Faisal bin Farhan yang mengatakan bahwa Arab Saudi sedang mengupayakan gencatan senjata di Yaman berdasarkan inisiatif tersebut, asalkan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, di mana Ansarullah adalah bagiannya, menyetujuinya.
Juru bicara Ansarullah dan kepala tim negosiasi Pemerintah Keselamatan Nasional, Mohammad Abdul Salam, bereaksi terhadap rencana Saudi tersebut dan mengatakan bahwa rencana Saudi bukanlah hal baru.
“Arab Saudi sendiri adalah bagian dari agresor terhadap Yaman. Setiap rencana agresor untuk melepaskan pengepungan adalah tidak serius dan itu bukanlah hal baru,” tweet-nya.
Menteri Luar Negeri Saudi juga mengatakan bahwa koalisi Saudi akan mengizinkan Yaman untuk melakukan penerbangan internasional dan penerbangan langsung dalam jumlah terbatas di Bandara Internasional Sanaa.
Perang Arab Saudi melawan Yaman memasuki tahun ketujuh, dan Riyadh beberapa kali telah melanggar kesepakatan damai dengan Iran.
Bandara Sanaa telah dibom selama enam tahun terakhir dan dikepung oleh koalisi Saudi besar-besaran. Koalisi Saudi telah melarang masuk atau keluar bandara tanpa izin dari pihak mereka.
Langkah tersebut dilakukan ketika Koalisi dalam Perjanjian Stockholm (2018) berjanji untuk mengurangi pengepungan bandara Internasional untuk saluran bantuan kemanusiaan. Janji koalisi Saudi sejauh ini belum pernah ditepati.
Baca juga: Laporkan Pencapaian Perang 6 Tahun, Yaman: 499 Rudal Telah Kami Tembakkan