HomeInternasionalYamanPesan Tertulis Menteri Luar Negeri Yaman

Pesan Tertulis Menteri Luar Negeri Yaman

Sana’a, Purna Warta Menteri luar negeri Yaman mengirim pesan tertulis kepada menteri luar negeri beberapa negara di Sana’a pada peringatan invasi koalisi Saudi ke negaranya.

Pada kesempatan peringatan tahun ketujuh dimulainya perang terhadap Yaman, Menteri Luar Negeri Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman (berbasis di Sana’a), Hisham Sharaf, menulis dalam sebuah pesan kepada para menteri luar negeri dari semua negara bahwa koalisi Saudi telah melakukan kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Yaman selama tujuh tahun ini.

Baca Juga : Serangan Ke Arab Saudi Akan Berhenti dengan Pencabutan Pengepungan

Menurut Kantor Berita Saba, dia menulis: Kami berada di tahun ketujuh invasi dan pengepungan terhadap Yaman yang dipimpinan oleh AS, Arab Saudi dan UEA, dan dalam tujuh tahun ini, musuh telah melakukan kejahatan perang sejak hari pertama yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, kejahatan yang jelas-jelas melanggar hak asasi manusia dan Piagam PBB dan perjanjian internasional.

Hisham Sharaf lebih lanjut menulis bahwa para agresor menargetkan warga sipil dan pemerintah Yaman sejak pertama kali dan mereka bekerja untuk meningkatkan penderitaan warga sipil dan kebijakan mereka membuat rakyat Yaman tetap dalam kelaparan.

Dia menyebut pemblokiran pengiriman bahan bakar ke pelabuhan-pelabuhan Yaman dan penyitaan bahan bakar tersebut serta berlanjutnya blokade bandara Sana’a, begitu juga pukulan terhadap nilai mata uang nasional Yaman sebagai bencana kemanusiaan, yang menurut PBB dan organisasi internasional, adalah hal terburuk buatan manusia di zaman sekarang.

Baca Juga : Saudi Akui Dampak Operasi Skala Besar Ansarullah

Menteri luar negeri pemerintah Sana’a menekankan bahwa koalisi agresor AS-Saudi-Emirat terus melakukan kejahatan karena standar ganda masyarakat internasional.

Di bagian lain suratnya, Hisham Sharaf menulis: Kredibilitas alasan dan motif yang disebutkan oleh koalisi agresor sebagai alasan serangan ke Yaman, termasuk pemulihan supremasi hukum, itu menghilang sejak hari pertama, ketika para pejabat [pemerintah Hadi] melarikan diri ke pelukan negara-negara agresor dan mulai berkomplot melawan Yaman. Selain itu, seiring waktu, menjadi jelas bagi semua pihak bahwa tujuan utama koalisi Saudi adalah untuk menghancurkan Yaman dan tatanan sosialnya, untuk menduduki pelabuhan dan pulau-pulau, serta untuk menjarah kekayaan dan kebebasan rakyat Yaman.

Dia menekankan bahwa meskipun memasuki tahun kedelapan perang Yaman, kekuatan dan daya tahan rakyat Yaman telah meningkat dan mereka lebih menyatu dengan para pemimpin mereka di Sana’a daripada sebelumnya.

Baca Juga : Karena Aramco Arab Saudi Serukan Pertemuan Dewan Keamanan PBB

Dia melanjutkan dengan menulis bahwa rakyat Yaman berharap bahwa komunitas internasional akan memenuhi tanggung jawabnya untuk bekerja dalam rangka mengakhiri agresi militer dan pengepungan yang komprehensif. Dan mengembalikan kepercayaan yang hilang dan mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan kasus-kasus kemanusiaan, termasuk pencabutan pengepungan dan membiarkan masuknya kapal pengangkut bahan bakar ke pelabuhan serta pembukaan kembali Bandara Sana’a.

Di akhir, kepada para menteri luar negeri beberapa negara, Hisham Sharaf menulis Pelaksanaan langkah-langkah tersebut merupakan langkah penting menuju penyelesaian krisis secara damai, politik dan adil. Pada saat yang sama, tidak ada negara yang mengharapkan rakyat Yaman melepaskan hak mereka untuk membela diri.

Perang koalisi Saudi-Emirat menyerang Yaman telah memasuki tahun kedelapan, serangan militer yang disertai dengan pengepungan komprehensif terhadap Yaman sebagai negara Arab termiskin.

Baca Juga : Rincian Serangan Rudal dan Drone di Arab Saudi

Agresi militer ini tidak mencapai satu pun tujuan dari koalisi Saudi-Amerika-Emirat dan hanya disertai dengan pembunuhan dan melukai puluhan ribu rakyat Yaman, pengungsian jutaan warga, penghancuran infrastruktur negara dan penyebaran kelaparan serta penyakit menular.

 

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here