Sana’a, Purna Warta – Direktur eksekutif Perusahaan Minyak Yaman pada Sabtu malam (29/1) memperingatkan bencana kemanusiaan dalam beberapa hari mendatang karena kekurangan cadangan minyak.
Ammar al-Adhrai mengatakan kepada saluran TV Yaman Al-Masirah bahwa 85% dari bidang-bidang penting Yaman akan menghadapi banyak masalah karena menipisnya cadangan minyak.
Baca Juga : Kritik Pangiriman Pasukan ke Ukraina, Trump: Perbatasan Negara Sendiri Saja Tak Diurus
Dia telah menyatakan: Kami telah berulang kali mengatakan kepada PBB bahwa koalisi Saudi telah menyita kapal tanker minyak Yaman, dan bahwa kapal terakhir yang disita adalah milik Organisasi Pangan Dunia dan dalam beberapa jam mendatang harus segera jalan.
Al-Adhrai melanjutkan: Kami memenuhi sekitar 77% dari kebutuhan bahan bakar rakyat Yaman, tetapi penyitaan kapal-kapal tanker merupakan ancaman tambahan bagi mereka.
CEO Perusahaan Minyak Yaman menyatakan: 25 juta orang Yaman menghadapi masalah karena krisis bahan bakar, dan tidak ada perbedaan apakah orang-orang ini berada di daerah yang telah dibebaskan atau diduduki.
Baca Juga : PBB Umumkan Sumber Drone dan Rudal Yaman
Dia mengatakan satu-satunya jalan bagi Perusahaan Minyak Yaman untuk dapat memenuhi kebutuhan rakyat Yaman adalah pembukaan kembali pelabuhan Al-Hudaidah di barat negara itu.
Al-Adhrai dengan menyatakan bahwa PBB sengaja melalaikan tanggung jawabnya kepada rakyat Yaman, menjelaskan bahwa: Kami telah berbicara dengan mereka tentang hal ini berkali-kali tetapi kami tidak menerima jawaban.
Dia mengatakan bahwa tidak ada harapan untuk membebaskan kapal-kapal yang telah disita. Walaupun kapal-kapal tersebut memiliki lisensi yang diperlukan dari organisasi-organisasi internasional dan harus dibebaskan secara penuh.
Baca Juga : Amerika Serikat Keluarkan 750 Anggota ISIS dari Al-Sinaah