Perundingan Sana’a dengan Perwakilan PBB

Perundingan Sana'a dengan Perwakilan PBB

Sana’a, Purna Warta Ketua tim perunding di Sana’a menginformasikan tentang perundingan tim ini dengan Hans Grundberg, perwakilan khusus PBB untuk urusan Yaman, tentang beberapa kasus, termasuk pembebasan seluruh tahanan.

Baca Juga : Suriah: Amerika Bersama Israel Berperang di Gaza

Menurut jaringan Al-Mayadeen, Mohammed Abdul Salam mengatakan bahwa dia telah melakukan pembicaraan dengan Perwakilan Khusus PBB untuk urusan Yaman tentang beberapa kasus, termasuk pembebasan seluruh tahanan.

Dia menyatakan bahwa pembicaraan dengan Grundberg membahas kemajuan yang dicapai dalam peta jalan untuk mendukung perdamaian di Yaman dan mengatasi hambatan paling penting untuk memastikan berakhirnya agresi dan pengepungan.

Abdul Salam menambahkan bahwa dalam perundingan tersebut dibahas kasus pembayaran gaji seluruh pegawai dan pembebasan seluruh tahanan, penarikan pasukan asing [dari Yaman], serta rekonstruksi dan penyiapan lahan dialog politik.

Ia juga mengapresiasi upaya otoritas Oman dalam mendukung upaya perdamaian selama perundingan yang digelar di Muscat, Sana’a dan Riyadh.

Baca Juga : Serangan Drone Yaman Skala Besar ke Israel

Tim perunding Sana’a, dengan mediasi Oman, mengadakan pembicaraan dengan pihak Saudi di Riyadh selama beberapa hari, dan dalam pembicaraan tersebut banyak kasus yang dibahas, termasuk masalah politik dan kemanusiaan.

Ali Al-Qahoum, anggota kantor politik gerakan Ansarullah Yaman, mengatakan bahwa pembayaran gaji kepada para pegawai di seluruh Yaman, pembukaan kembali bandara dan pelabuhan, pembebasan semua tahanan, penarikan pasukan asing, rekonstruksi dan mencapai solusi politik yang komprehensif adalah poin utama dari negosiasi ini.

Di sisi lain, Abdul Aziz bin Habtour, Perdana Menteri Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman, menekankan bahwa Oman telah bertindak jujur ​​​​dengan semua pihak dalam mediasinya, namun dampaknya terbatas. Bin Habtour mengatakan: “negara-negara yang berkoalisi dengan Arab Saudi dalam perang melawan Yaman berniat menarik diri dari perang dengan mengambil inisiatif.”

Sebelumnya, negosiasi telah dilakukan antara Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman dan Arab Saudi untuk mengakhiri perang di Yaman dan membangun perdamaian abadi antara pihak-pihak di Sana’a dan Riyadh.

Beberapa bulan lalu, ketua tim perunding Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman dan juru bicara Gerakan Ansarullah menanggapi kedatangan tim mediasi Oman di Sana’a mengatakan bahwa kami menantikan kebangkitan perundingan dan menekankan bahwa jika proses perundingan tidak dimulai dengan penerapan ketentuan kemanusiaan, kita tidak dapat mengandalkan niat positif dari pihak lain.

Baca Juga : Penyambutan Perdana Menteri Suriah di Istana Saad Abad

Sehubungan dengan itu, pada bulan September lalu, tim perunding Yaman untuk pertama kalinya mengunjungi Riyadh dan berbicara dengan pihak berwenang Saudi.

Setelah perjalanan ini, Al-Qahoum menilai positif negosiasi tersebut, yang berlangsung selama lima hari dengan mediasi Oman, dan mengumumkan di halamannya di jejaring sosial X (sebelumnya Twitter) bahwa akan ada putaran negosiasi baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *