Sana’a, Purna Warta – Menyusul tidak diperpanjangnya gencatan senjata Yaman dan peringatan Sana’a kepada semua perusahaan minyak di UEA dan Arab Saudi, para komandan militer koalisi agresor mengadakan pertemuan.
Gencatan senjata dua bulan di Yaman, dengan mediasi utusan khusus PBB untuk negara itu, berakhir setelah dua kali perpanjangan hingga 2 Oktober, dan Yahya Saree, juru bicara angkatan bersenjata Yaman, memperingatkan semua perusahaan minyak di UEA dan Arab Saudi dalam sebuah pesan di Twitter, memerintahkan mereka untuk segera meninggalkan negara-negara agresor tersebut.
Baca Juga : Kremlin Tolak Tuduhan Inggris Bahwa Rusia Akan Lakukan Uji Coba Nuklir di Perbatasan Ukraina
Dia menambahkan bahwa peringatan ini akan tetap ada selama negara-negara agresor Amerika-Saudi-Emirat tidak mematuhi gencatan senjata dan tidak memberikan hak kepada rakyat Yaman untuk menggunakan kekayaan minyaknya untuk membayar gaji para pegawai pemerintah Yaman.
Menurut laporan Bawabatii, setelah berakhirnya gencatan senjata dan peringatan dari Sana’a, Mohsen Mohammad Al-Da’iri, Menteri Pertahanan Dewan Kepresidenan Yaman, dengan Saghir bin Aziz, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Dewan Kepresidenan Yaman dan Mutlaq bin Salem bin Mutlaq Al-Azeema’ Komandan pasukan gabungan koalisi Saudi yang menyerang Yaman dan komandan militer lainnya mengadakan pertemuan khusus.
Menurut laporan ini, dalam pertemuan para komandan militer tersebut di atas, dibahas rencana operasional dan bertukar pendapat sejalan dengan persiapan lapangan untuk tahap selanjutnya.
Baca Juga : Iran: Gerakan Non Blok Prihatin Tentang Distorsi Agama Oleh Kelompok Teroris
Yahya Saree, juru bicara angkatan bersenjata Yaman, memperingatkan perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di UEA dan Arab Saudi dalam pesan Twitter pada Selasa malam (4/10) dan meminta mereka untuk segera meninggalkan negara-negara ini selama masih ada kesempatan.
Dia menulis dalam pesan ini Twitter: Saudara investor, untuk memastikan bahwa Anda tidak mengalami kerugian lebih banyak, Anda harus memindahkan investasi Anda dari negara agresor ke negara lain. Berinvestasi di negara-negara seperti UEA dan Arab Saudi penuh dengan risiko. Selama (masih) ada kesempatan.