Sana’a, Purna Warta – Michael Kurilla, Komandan Komando Pusat militer Amerika Serikat (CENTCOM), dalam kunjungannya ke Arab Saudi bertemu dengan Fayadh bin Hamid Al-Ruwaili, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Arab Saudi, serta Sagheer Hamoud bin Aziz, Komandan Angkatan Bersenjata Pemerintah Yaman yang telah mengundurkan diri.
Baca juga: Serangan Drone Tentara Yaman ke Wilayah yang Diduduki Israel
CENTCOM dalam sebuah pernyataan mengumumkan bahwa dalam pertemuan tersebut ditekankan pentingnya kerja sama strategis yang berkelanjutan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi, yang tetap menjadi mitra kunci dalam menjaga keamanan regional, stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran kawasan.
Komandan CENTCOM itu juga bertemu dengan Sagheer Hamoud bin Aziz, Komandan Angkatan Bersenjata Pemerintah Yaman yang telah mengundurkan diri.
Dalam pernyataan Komando Pusat militer Amerika Serikat, disebutkan bahwa kedua pejabat tersebut membahas upaya untuk memperkuat kerja sama keamanan dan melawan ancaman-ancaman regional, seperti kelompok Houthi (Ansarullah) yang didukung oleh Iran, serta serangan mereka terhadap kapal militer dan komersial di Laut Merah dan Bab el-Mandeb.
Tentara Yaman, dalam mendukung perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza, telah menargetkan beberapa kapal Israel atau kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandeb. Mereka menyatakan bahwa pasukan tentara negara ini berkomitmen untuk melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal Israel atau kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah selama rezim Israel tidak menghentikan serangannya ke Gaza.
Pasukan tentara Yaman juga menegaskan bahwa pelayaran di Teluk Aden dan Laut Merah tetap bebas untuk kapal-kapal lain, dan kapal-kapal tersebut akan menikmati keamanan penuh.
Amerika Serikat dan Inggris, bersama delapan negara lainnya, pada tanggal 11 Januari 2024, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB, melancarkan serangan terhadap posisi Ansarullah Yaman.
Dewan Keamanan PBB pada tanggal 10 Januari 2024 mengesahkan resolusi nomor 2722 yang diajukan oleh Amerika Serikat dan Jepang terhadap Ansarullah Yaman terkait serangan di Laut Merah, tanpa menyebutkan alasan utama serangan tersebut atau dukungan Washington terhadap rezim Israel dalam pemboman Gaza.
Departemen Keuangan Amerika Serikat pada 16 Februari 2024 mengumumkan bahwa sanksi yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap kelompok Houthi (Ansarullah) Yaman, atas serangan mereka terhadap kapal-kapal dagang di Laut Merah, mulai berlaku efektif sejak hari ini.
Baca juga: Bentrokan 9 Jam antara Pasukan Yaman dengan Kapal Induk Amerika
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada 17 Februari 2024, menyusul penerapan putaran baru sanksi terhadap Ansarullah Yaman oleh Departemen Keuangan, menetapkan gerakan ini sebagai kelompok teroris global.
Pemerintahan Joe Biden, Presiden Amerika Serikat, pada tahun 2021 sebelumnya telah menghapus nama gerakan Ansarullah dari daftar teroris Washington dengan tujuan memfasilitasi negosiasi damai di Yaman.