Yaman, Purna Warta – Presiden Yaman yang terguling Abdrabbuh Mansour Hadi bertemu dengan Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Yaman Tim Lenderking di hotelnya di Riyadh pada hari Sabtu, 6 November.
Sumber-sumber yang dekat dengan presiden Yaman yang telah terguling, melaporkan bahwa dia telah meminta utusan khusus AS untuk memberi tekanan internasional pada Ansarullah Yaman.
Baca Juga : Media Zionis: Hizbullah Punya 100.000 Roket, Israel Harus Waspada
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh surat kabar Yeni Şafak, mengutip kantor berita Yaman Saba, presiden Yaman yang telah terguling itu bertemu dengan utusan khusus AS untuk Yaman Lenderking pada hari Sabtu (6/11).
Abdrabbuh Mansour Hadi dalam pertemuan tersebut di hotelnya di Riyadh, Ibukota Arab Saudi, menyerukan tekanan internasional terhadap Ansarullah Yaman.
Presiden Yaman yang telah terguling itu mengklaim bahwa tujuannya adalah untuk memberikan tekanan internasional pada Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman untuk memaksa mereka menerima gencatan senjata.
Baca Juga : Nursultan Tuan Rumah Babak Baru Pembicaraan Damai Suriah
Menurut laporan media-media yang berafiliasi dengan presiden Yaman yang telah terguling, Abdrabbuh Mansour Hadi dan Tim Lenderking berbicara tentang perang di Yaman dan pembentukan perdamaian di negara itu.
Menurut media-media ini, Perwakilan Khusus AS untuk Yaman memuji upaya pemerintah Yaman yang terguling untuk membangun perdamaian dan mengakhiri perang.
Permintaan Presiden Yaman yang telah terguling dari hotelnya di Riyadh untuk menekan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman datang pada saat agresi militer dan pengepungan habis-habisan terhadap negara Yaman terus berlanjut.
Baca Juga : Ledakan dan Tembakan di Zona Hijau Irak: Incar Nyawa Perdana Menteri
Arab Saudi, sebagai kepala koalisi Arab yang didukung oleh Amerika Serikat, telah meluncurkan agresi militer terhadap Yaman dan memberlakukan blokade darat, udara dan laut pada tanggal 26 Maret 2015, dan mengklaim bahwa mereka mencoba untuk membawa kembali presiden Yaman yang telah terguling untuk kembali berkuasa.
Agresi militer ini tidak mencapai satu pun tujuan dari koalisi agresor Saudi dan hanya disertai dengan pembunuhan dan melukai puluhan ribu rakyat Yaman, pengungsian jutaan warga, penghancuran infrastruktur negara dan penyebaran kelaparan serta penyakit menular.