Sana’a, Purna Warta – Seorang pengamat politik Arab menekankan perlunya mengekang arogansi Zionis Israel dan keluarnya poros perlawanan dari lingkaran kesabaran strategis.
Baca juga: Drone MQ-9 Amerika Ditembak Jatuh di Sa’dah
Khamis bin Ubaid al-Qutaiti, seorang pengamat politik Oman, dalam sebuah wawancara mengenai pembunuhan Syahid Sayyid Hasan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, mengatakan bahwa rezim Zionis Israel dan para pendukungnya di antara kekuatan kolonial sangat senang dengan tindakan ini. Namun, meskipun demikian, persamaan dalam hal tanggapan terhadap tindakan ini tidak berubah.
Al-Qutaiti menambahkan bahwa perlawanan tetap melanjutkan tanggapan terhadap kejahatan penjajah Israel dan telah meningkatkan responsnya terhadap kejahatan tersebut. Darah Syahid Sayyid Hasan Nasrallah akan menjadi jalan menuju pembebasan Al-Quds.
Dia menjelaskan bahwa para penjajah Zionis Israel berusaha menyerang Jalur Gaza, Tepi Barat, Yaman, dan Lebanon, namun hal ini tidak mencegah perang yang menguras tenaga yang telah melumpuhkan rezim penjajah tersebut.
Rudal-rudal dari Yaman, Lebanon Selatan, dan Tepi Barat terus menghujani rezim penjajah, dan persatuan medan pertempuran, Insya Allah, akan menjadi akhir bagi rezim yang penuh krisis ini.
Pengamat politik Arab ini menekankan bahwa arogansi pejabat rezim Zionis Israel hanya merupakan upaya untuk mengatasi krisis yang mencekik yang sedang dialami rezim ini saat ini, dan tidak akan membawa manfaat apa pun bagi mereka.
Baca juga: Israel Serang Pinggiran Kota Damaskus
Al-Qutaiti mengatakan bahwa umat Islam saat ini membutuhkan poros perlawanan untuk keluar dari lingkaran kesabaran strategis, guna memberikan pukulan berkualitas yang menghancurkan kepada rezim ini dan meningkatkan semangat umat Islam setelah menghadapi begitu banyak pengorbanan dari poros perlawanan.