Perjalanan Utusan PBB ke Sana’a untuk Hidupkan Kembali Gencatan Senjata

Perjalanan Utusan PBB ke Sana'a untuk Hidupkan Kembali Gencatan Senjata

Sana’a, Purna Warta Utusan PBB tiba di Sana’a dalam upaya menghidupkan kembali gencatan senjata di Yaman.

Setelah menyelesaikan perjalanannya ke Yordania, utusan PBB Hans Grundberg pergi ke Sana’a untuk bertemu dengan pejabat Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman dan mendiskusikan perkembangan di negeri ini.

Baca Juga : Reaksi Suriah terhadap Tindakan Baru Washington terhadap Damaskus

Sejak awal tahun baru, ini adalah kunjungan pertama Grandberg ke Sana’a, dan dia diharapkan bertemu dengan para pejabat Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman dan mendiskusikan cara untuk memulihkan gencatan senjata di Yaman dan memajukan proses politik di Yaman untuk atasi krisis Yaman.

Menurut surat kabar Rai Al Youm, perjalanan utusan PBB ke Sana’a terjadi pada saat Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan untuk meninjau perkembangan militer dan kemanusiaan di Yaman.

Diperkirakan Grandberg akan mempresentasikan laporan perkembangan di Yaman pada pertemuan Dewan Keamanan melalui konferensi video dari Sana’a.

Kunjungan Grandberg ke Sana’a dilakukan, ketika gencatan senjata di Yaman pada awal Oktober 2022 di bawah pengawasan PBB berakhir setelah enam bulan berjalan.

Perlu dicatat bahwa sejak 8 tahun yang lalu, Arab Saudi telah memulai perang melawan tetangga miskin mereka dengan menyerang Yaman, dan selama periode ini, 47.000 warga Yaman terluka atau terbunuh.

Gencatan senjata di Yaman dicapai pada 2 April tahun lalu melalui mediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang dapat diperpanjang selama dua bulan, yang sejauh ini telah diperpanjang dua kali.

Perjanjian ini seharusnya diperpanjang pada bulan Oktober, tetapi tidak terpenuhinya tuntutan pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, yang didasarkan pada perjanjian, menyebabkan tidak diperpanjangnya gencatan senjata sampai sekarang.

Baca Juga : Latihan Pasukan Amerika di Al-Hasakah Suriah

Dalam beberapa hari terakhir, Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman telah menekankan bahwa negara-negara agresor yakni Arab Saudi dan UEA, harus memenuhi kewajiban mereka berdasarkan perjanjian gencatan senjata.

Berdasarkan gencatan senjata ini, bandara Sana’a seharusnya dibuka kembali, dan penghalang kapal-kapal memasuki pelabuhan Al-Hudaidah dihilangkan, serta gaji para pegawai pemerintah, yang tidak dibayarkan selama bertahun-tahun karena perang, seharusnya dibayar.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *