Sana’a, Purna Warta – Mengacu pada tumpahan minyak di pantai Pulau Socotra Yaman, yang saat ini diduduki oleh Uni Emirat Arab, seorang doktor geologi di Yaman memperingatkan tentang penghapusan pulau ini dari daftar warisan dunia.
Baca Juga : Dubes AS: Netanyahu Incar Normalisasi dengan Saudi
Abdul Ghani Jaghman, seorang doktor geologi Yaman yang bekerja sebagai direktur pengembangan ladang minyak di sejumlah negara termasuk Yaman dan Kesultanan Oman, mengungkapkan apa yang saat ini terjadi dalam hal perusakan dan kebocoran minyak di pantai-pantai di pulau Socotra Yaman, yang saat ini diduduki oleh Uni Emirat Arab.
Dia menulis di halaman Twitter-nya: Ada kemungkinan Socotra akan dihapus dari daftar warisan dunia, tumpahan minyak di pantai pulau ini adalah bencana.
Pulau Socotra terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2008 karena keanekaragaman spesies hewan dan tumbuhannya.
Ada lebih dari 900 spesies tumbuhan, 37% di antaranya endemik, yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Lebih dari 290 spesies burung, 11 spesies endemik, sekitar 680 spesies ikan, 230 spesies karang keras (5 di antaranya endemik), 30 spesies karang lunak, 300 krustasea (7 di antaranya endemik), 490 moluska, 230 alga, dan lain-lain.
Pada tanggal 3 Mei 2018, UEA mengerahkan lebih dari 100 tentara di pulau itu, dan menyita fasilitas utama seperti Bandara Socotra, Para pasukan tersebut mengibarkan bendera UEA dalam tindakan ilegal, dan pesawat kargo Emirat mengerahkan tank, kendaraan lapis baja, dan alat-alat berat serta fasilitas-fasilitas perang lainnya di pulau ini dan mulai menjarah dan menghancurkan lingkungan pulau itu.
Baca Juga : Demonstrasi Besar-besaran Warga Yaman Kutuk Pembakaran Al-Qur’an di Swedia
Patut dicatat bahwa UEA mengerahkan pasukan pendudukannya di pulau itu sebagai bagian dari agresi militer terhadap Yaman yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Amerika Serikat, dan melakukan tindakan penjarahan dan penghancuran tumbuhan di sana.