Sana’a, Purna Warta – Tindakan UEA dalam terkait perekrutan wanita dari Socotra Yaman dan melatih mereka di Abu Dhabi oleh berbagai perwira, termasuk perwira Israel, telah membuat marah rakyat Yaman.
Sumber lokal di Socotri Yaman melaporkan bahwa Abu Dhabi telah membuka pusat khusus untuk merekrut wanita dari Socotra Yaman dan melatih mereka, serta telah menetapkan persyaratan usia 15 hingga 22 tahun untuk mereka.
Baca Juga : Iran Kecam Kehadiran Militer AS Ilegal dan Serangan Berulang di Suriah
Menurut laporan kantor berita Al-Masirah, perekrutan wanita-wanita ini dan mengirim mereka ke Abu Dhabi untuk pelatihan telah membuat marah warga Socotra dan menyebutkan bahwa mereka sebagai target yang jelas dari wanita Yaman.
Dalam kelanjutan laporan ini, UEA sebelumnya telah merekrut para wanita di Socotra dan ini adalah kali ketiganya.
Para wanita tersebut dikirim ke Abu Dhabi untuk pelatihan oleh para perwira dari berbagai negara, termasuk para perwira Israel.
Baru-baru ini, Rashad Muhammad Al Alimi, kepala Dewan Kepresidenan Yaman, menunjuk seseorang bernama Raafat Ali Ibrahim, yang dekat dengan UEA, sebagai gubernur kepulauan Socotra.
Penunjukan ini telah menyebabkan gelombang kemarahan di kalangan warga Yaman, dan pengguna media sosial menganggap tindakan ini sebagai penyerahan kedaulatan Yaman di Socotra dan melegitimasi pendudukan Uni Emirat Arab.
Pengamat politik Salem Bakhit al-Mahri menyebut tindakan Al-Alimi itu petaka.
Baca Juga : Koalisi Saudi Blokir Masuknya Puluhan Kapal Pengangkut Bahan Bakar
Penulis dan analis Yaman Abbas Al-Dhale’i juga mengatakan bahwa Dewan Kepresidenan menerapkan keputusan yang dikomunikasikan oleh pejabat Emirat dan Saudi dan tidak independen.
Wartawan Yaman Saddam al-Kamali juga mengumumkan bahwa penunjukan seseorang yang berafiliasi dengan UEA sebagai gubernur Socotra adalah stabilisasi pendudukan.
Di sisi lain, UEA telah membawa insinyur dan pilot asing, termasuk dari Israel, ke Socotra Yaman untuk menyiapkan landasan bagi helikopter pengintai dan penyerang.