Sana’a, Purna Warta – Sumber resmi di Sana’a melaporkan bahwa Duta Besar China untuk Yaman melakukan percakapan melalui telepon dengan juru bicara Ansarullah tentang situasi kemanusiaan dan proses perdamaian di negara itu.
Kantor berita resmi Yaman (Saba) melaporkan pada Kamis malam (24/3) bahwa Kang Yong, duta besar China untuk Yaman, melakukan percakapan telepon dengan Mohammed Abdul Salam, juru bicara gerakan Ansarullah Yaman dan kepala tim perunding Sana’a.
Baca Juga : Warga Yaman Bersiap untuk Rayakan “Hari Ketahanan”
Kedua belah pihak membahas situasi politik dan kemanusiaan di Yaman serta proses mendeklarasikan kemungkinan gencatan senjata kemanusiaan dengan para tokoh PBB.
Utusan PBB untuk Yaman Hans Grandberg baru-baru ini mengatakan dia berbicara dengan pihak Yaman tentang kemungkinan mengumumkan gencatan senjata sementara selama bulan suci Ramadhan.
Juru bicara Ansarullah mengatakan kepada kantor berita resmi Yaman tentang pembicaraannya dengan duta besar China bahwa dalam kontak ini dibahas tentang situasi mengerikan rakyat Yaman dalam kondisi agresi yang berkelanjutan, pengepungan dan penyitaan kapal-kapal yang membawa produk minyak oleh koalisi agresor AS-Saudi-Emirat dan mencegah kapal-kapal tersebut masuk Pelabuhan Al-Hudaidah di Yaman barat.
Baca Juga : Reaksi Suriah terhadap Rumor Pesan Israel ke Damaskus
Menurut Mohammad Abdul Salam, di bagian lain dari percakapan itu, dibahas proses perdamaian di Yaman, penghentian agresi, pencabutan pengepungan terhadap rakyat Yaman. Dan Abdul Salam menekankan bahwa rakyat Yaman terkena kejahatan paling keji dan sabotase koalisi Saudi dari tujuh tahun lalu hingga hari ini.
Kepala tim perunding Sana’a juga mengatakan bahwa dia telah memberi tahu duta besar China tentang situasi kemanusiaan dan kemerosotannya menyusul agresi yang terus berlanjut oleh koalisi agresor Saudi, pengepungan dan penolakan untuk mengizinkan kapal-kapal yang membawa produk minyak memasuki pelabuhan Al-Hudaidah.
Juru bicara gerakan Ansarullah mengatakan kepada duta besar China bahwa Sana’a siap untuk membangun perdamaian yang adil dan memulai langkah-langkah kemanusiaan untuk mencabut pengepungan, diikuti dengan gencatan senjata yang komprehensif dan langkah-langkah lainnya.
Baca Juga : Tujuan Serangan Israel adalah Provokasi Moskow untuk Menanggapinya