Sana’a, Purna Warta – Seorang analis militer Yaman mengatakan perang yang akan datang akan terjadi jauh di dalam kota dan bandara-bandara utama Saudi.
Dalam sebuah wawancara, Brigjen Abed Al-Thawr menyatakan, “Kemajuan pejuang muqowamah di Jizan akan menyebabkan krisis di rezim Saudi.”
Dia menekankan bahwa rezim Saudi tidak memiliki kehendak atas dirinya dan Amerika Serikatlah yang memutuskan segala sesuatunya.
Baca Juga : Ketahanan Yaman Mampu Patahkan Upaya Koalisi Saudi
Al-Thawr mencatat bahwa pasukan Sudan yang bertempur sebagai tentara bayaran telah meletakkan senjata dan peralatan mereka serta melarikan diri.
Fahmi al-Yousefi, Wakil Menteri Penerangan Yaman di Sanaa, juga mengatakan: “Rakyat Yaman telah menang dalam kerangka perlawanan selama 7 tahun.”
Dia menambahkan: “Operasi Jizan dan kemenangan para pejuang Yaman membuktikan bahwa tentara Saudi tidak mampu melawan Yaman.”
Al-Yousefi melanjutkan bahwa Yaman membuktikan kemenangannya karena memperjuangkan tanah air dan berhasil membuktikan kepada semua pihak bahwa kebenaran akan menang melawan kebatilan.
Baca Juga : Pesan Perang, Geografis dan Politik dari Operasi Jizan
Dia mengatakan, “Kekalahan Arab Saudi dalam perang ini adalah kekalahan koalisi dan Barat, khususnya Amerika Serikat”.
Di sisi lain, Ibrahim al-Obaidi, salah satu pemimpin Ansarullah, mengatakan bahwa perang dan operasi Komite Rakyat dan tentara Yaman harus dilanjutkan di kedalaman di kota-kota Arab Saudi sebagai pencegah agresi berkelanjutan terhadap Yaman.