Penghentian Pelayaran Kapal CMA CGM Melalui Laut Merah

Sana’a, Purna Warta Sebuah perusahaan pelayaran Perancis mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan perjalanan semua kapal kontainernya melalui Laut Merah.

Berdasarkan laporan ini, perusahaan pelayaran Perancis CMA CGM mengumumkan telah menghentikan perjalanan semua kapal kontainernya melalui Laut Merah. CMA CGM adalah perusahaan transportasi terbesar ketiga di dunia.

Baca Juga : Amerika Bentuk Angkatan Laut Regional Gabungan Lawan Yaman

Sebelumnya, perusahaan Denmark telah mengumumkan penghentian pengangkutan kargo melalui Laut Merah.

Perusahaan Pelayaran Maersk mengumumkan pada hari Jumat, 24 Desember bahwa mereka telah menangguhkan pemindahan kargo kontainer melalui Laut Merah hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Maersk Shipping Company, sebagai salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia, mengumumkan telah menangguhkan pengangkutan kargo kontainer melalui Laut Merah hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Perusahaan tersebut mengumumkan dalam sebuah pernyataan: “Setelah kejadian yang menimpa Maersk Gibraltar dan penyerangan lain yang dilakukan terhadap salah satu kapal kontainer kami pada hari Jumat, kami telah memerintahkan seluruh kapal Maersk di kawasan ini yang seharusnya melewati selat Bab Al-Mandeb untuk menghentikan perjalanannya sampai pemberitahuan lebih lanjut.”

Baca Juga : Amerika Bentuk Pasukan Multinasional Lawan Yaman

Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara angkatan bersenjata Yaman, Jumat (16/12) dalam pernyataannya mengumumkan: “Pasukan negara ini menyerang 2 kapal yang bergerak menuju Palestina yang diduduki.”

Juru bicara angkatan bersenjata Yaman mengumumkan bahwa angkatan laut negara ini, untuk mendukung rakyat Gaza dan sejalan dengan pelaksanaan perintah Sayyid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi, pemimpin Ansarullah, telah menargetkan 2 kapal kontainer bernama “MSC Alanya” dan “MSC Palatium III” dengan rudal angkatan laut yang sesuai. Dia mengatakan bahwa 2 kapal tersebut sedang bergerak menuju Palestina yang diduduki.

Yahya Saree menambahkan, kedua kapal ini diserang setelah awaknya tidak menanggapi peringatan Angkatan Laut Yaman.
Ia juga menegaskan, semua kapal bisa leluasa melewati Laut Merah untuk menuju tujuan yang diinginkan, kecuali Palestina yang diduduki.

Baca Juga : Rusia Tidak Gabung Koalisi Amerika di Laut Merah

Saree menegaskan bahwa selama bantuan kemanusiaan tidak dapat dikirimkan kepada masyarakat Gaza, maka serangan tentara Yaman terhadap kapal Israel dan kapal yang tujuannya adalah wilayah pendudukan Palestina akan terus berlanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *