Sana’a, Purna Warta – Dalam mengumumkan dimulainya gencatan senjata demi kemanusiaan di Yaman, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa penghentian operasi militer oleh pasukan Yaman bergantung pada komitmen pihak lain.
Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, mengumumkan dalam pesan Twitter dimulainya gencatan senjata kemanusiaan di negara itu.
Baca Juga : 6 Warga Sipil Tewas dan Terluka dalam Ledakan Ranjau Darat di Al-Jawf
Dia menulis dalam pesan Twitter ini: Berdasarkan apa yang disepakati di Muscat, saya mengumumkan gencatan senjata kemanusiaan dan militer, dan selama pihak lain mematuhi, kami akan mematuhi penghentian total operasi militer.
Hans Grundberg, utusan khusus PBB untuk Yaman, mengumumkan dimulainya gencatan senjata di Yaman.
Menurutnya, gencatan senjata antara Sana’a dan koalisi Saudi sudah dilaksanakan dan semua operasi militer akan dihentikan selama dua bulan.
Grandberg mengumumkan dalam sebuah pernyataan kemarin: Pihak-pihak yang berkonflik di Yaman menanggapi secara positif proposal PBB untuk gencatan senjata (kemanusiaan) dua bulan, yang akan berlaku pada pukul 7 malam pada tanggal 2 April.
Baca Juga : Gencatan Senjata Dilanggar Arab Saudi
Dalam pernyataan itu ditekankan: Di bawah gencatan senjata, semua operasi militer darat, udara dan laut akan ditangguhkan.
Berdasarkan ketentuan perjanjian ini, 18 kapal pengangkut bahan bakar akan memasuki pelabuhan Al-Hudaidah, dan dua penerbangan seminggu akan diizinkan menggunakan Bandara Sana’a.
Klausul lain dalam perjanjian itu termasuk pertemuan antara para pihak untuk menyepakati pembukaan penyeberangan di Taiz dan provinsi lain untuk meningkatkan lalu lintas di Yaman.
Utusan khusus PBB itu menekankan pentingnya membangun kepercayaan antara kedua belah pihak berdasarkan perjanjian untuk melanjutkan proses politik guna mengakhiri konflik di Yaman.
Baca Juga : Suasana Ramadhan di Yaman