Penggagalan Operasi Mata-Mata Amerika-Israel

Sana’a, Purna Warta Kantor berita resmi Yaman Saba hari Senin (6/5) menerbitkan rincian penggagalan operasi mata-mata Amerika dan Zionis Israel serta penangkapan mata-mata dan pengakuan mereka.

Baca Juga : Israel Perketat Kontrol atas Rafah, Bantuan Kemanusiaan Dihentikan

Menurut laporan ini, sumber keamanan di Yaman mengatakan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita resmi negara ini (Saba) bahwa badan keamanan dan intelijen Yaman menangkap mata-mata yang bekerja untuk Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel.
Menurut laporan tersebut, para tentara bayaran ini direkrut melalui petugas dan anggota organisasi intelijen yang dikenal sebagai Force 400 (Quwa 400) dan berada di bawah komando buronan bernama Ammar Afash.

Misi mata-mata ini adalah mengumpulkan informasi dan memantau situs-situs militer yang berafiliasi dengan angkatan bersenjata Yaman di pantai barat negara itu.

Menurut sumber informasi ini, setelah ditangkap, mata-mata ini mengakui bahwa mereka memberikan informasi yang diperlukan kepada Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel tentang lokasi rudal-rudal dan drone-drone Yaman yang digunakan untuk menyerang posisi Zionis Israel dan lokasi kapal-kapal angkatan bersenjata.
Orang-orang ini akan mengirimkan koordinat tempat-tempat tersebut kepada operator mereka di force 400 agar tempat-tempat tersebut dapat menjadi sasaran pesawat tempur Amerika dan Inggris.

Menurut pengakuan mata-mata ini, misi mereka yang lain adalah menghancurkan dan membakar kendaraan dan perlengkapan angkatan bersenjata dan keamanan serta membunuh angkatan bersenjata dengan tujuan menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan dan menyerang front internal serta mengganggu stabilitas masyarakat Yaman.

Menurut laporan ini, gambar pengakuan orang-orang yang ditangkap dipublikasikan pada pukul 15.00 hari Senin waktu Sana’a.

Markas besar informasi keamanan Yaman merilis video pengakuan mata-mata yang berafiliasi dengan Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel, yang dipekerjakan oleh perwira dan orang-orang yang berafiliasi dengan sistem intelijen yang dikenal sebagai “Force 400” dan dipimpin oleh mata-mata buronan Ammar Afash.

Baca Juga : AS Dilaporkan Menghentikan Rencana Pengiriman Amunisi ke Israel

Seorang mata-mata bernama “Mohammed Mohanesh” berkata: “Ketika gerakan Ansarullah meluncurkan rudal untuk menargetkan kapal-kapal Israel atau kapal-kapal yang terkait dengan rezim Israel, Ahmed Ismail menelepon saya dari al-Khukha dan menanyakan informasi tentang rudal, drone, tank, dan situs militer milik Ansarullah.”

Mata-mata lainnya, Ehab Sabtan, mengatakan seseorang bernama Ahmad Tarah meneleponnya pada 9 Desember 2023 dan memintanya untuk memantau situs militer Ansarullah.

Badan keamanan Yaman mengungkap penangkapan sejumlah mata-mata dalam beberapa hari terakhir, yang dilakukan dengan bantuan pihak terkait di Kementerian Pertahanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *