Sana’a, Purna Warta – Wakil Menteri Luar Negeri Yaman, Hussein Al-Azzi menekankan bahwa pengepungan itu memperburuk penderitaan rakyat Yaman dan menghambat perdamaian.
Baca Juga : Puluhan Pengungsi Dibunuh oleh Milisi di Kongo
Al-Azzi menjelaskan di dalam akun Twitter-nya pada pagi hari ini, Kamis 3 Februari, bahwa kelanjutan pengepungan adalah pengabaian yang berbahaya terhadap penderitaan rakyat besar, yang akan mengarah pada dampak yang tidak akan menguntungkan siapa pun.
Dia menunjukkan bahwa penting untuk mengakhiri pengepungan dan membuka gagasan perdamaian yang konstruktif yang dimiliki oleh para pemimpin di Sana’a.
Dalam tweet lain, Al-Azzi menekankan hak rakyat Yaman untuk membela diri dan mengatakan bahwa segala sesuatu yang kami takuti atau idamkan tidak berada di tangan musuh Yaman.
Baca Juga : Yaman: Damai, Bukan Menyerah
Oleh karena itu, kami tidak memiliki perhitungan yang mencegah kami menggunakan hak kami untuk membela diri. Tidak diragukan lagi ini adalah hak suci yang disetujui oleh semua bangsa, syariat, dan hukum sejak zaman prasejarah, dan terus mengakar di semua tempat sampai ditetapkan sebagai nillai tetap manusia yang tidak dapat dinegosiasikan (hak kita untuk mempertahankan diri lebih besar daripada semua upaya untuk merusaknya).