Shabwa, Purna Warta – Seorang pejabat senior pemerintah Yaman yang terguling mengatakan pasukan Emirat tidak meninggalkan fasilitas gas Belhaf di provinsi Shabwa.
Seorang pejabat pemerintah Yaman yang terguling telah membantah kepergian pasukan UEA yang berbasis di fasilitas gas Belhaf di provinsi tenggara Shabwa.
Baca Juga : Serangan Kedua Siber, 3 Perusahaan Rezim Zionis Diretas
Mohsen al-Hajj al-Qamishi, penasihat gubernur Shabwa, mengatakan pasukan Emirat tidak meninggalkan fasilitas gas Belhaf dan masih ditempatkan di sana.
Dia menambahkan bahwa sekelompok pasukan Emirat yang ditempatkan di fasilitas Belhaf dipindahkan ke Bandara Al-Rayan di kota Al-Mukalla, ibu kota provinsi Hadramaut, pada Selasa (kemarin, 2 November), dan kelompok lain menggantikan mereka.
Dia menambahkan bahwa yang terjadi hanyalah relokasi pasukan Emirat, yang terjadi hampir setiap dua minggu atau setiap bulan.
Menurut situs web Al-Khalij Al-Jadeed, penasihat gubernur Shabwa mengatakan bahwa jika pasukan Emirat meninggalkan fasilitas Balhaf, maka pemerintah provinsi dan tentara serta pasukan keamanan akan mengambil alih keamanan dan perlindungan fasilitas Balhaf.
Baca Juga : AS Diam Atas Kegagalan Pembajakan Minyak Iran di Laut Oman
Meskipun pasukan pemerintah Yaman yang terguling yang dipimpin oleh Abdrabbuh Mansour Hadi setelah kelompok separatis meninggalkan provinsi Shabwa pada Agustus 2019, telah menguasai provinsi ini, tapi pasukan Emirat masih mengendalikan kamp Al-Alam dan pelabuhan Belhaf untuk ekspor gas alam cair. Perusahaan Total France telah mengelola fasilitas gas ini sejak 2015.