Sana’a, Purna Warta – Seorang anggota biro politik gerakan Ansarullah Yaman mengatakan pada hari Sabtu pagi (8/4) bahwa UEA telah mulai melakukan penarikan diri dari Yaman.
Menurut laporan media-media Arab, Mohammed Al-Bukhaiti, anggota dari kantor politik Gerakan Ansarullah Yaman, menyatakan bahwa kami tidak menerima kehadiran pasukan Uni Emirat Arab bahkan di satu bagian wilayah Yaman. Dia juga menambahkan: Kemitraan UEA dengan Arab Saudi dalam menginvasi Yaman adalah kesalahan besar, dan UEA harus belajar dan menarik diri.
Baca Juga : Sana’a: Negosiasi Terus Berlanjut untuk Akhiri Agresi dan Blokade terhadap Yaman
Anggota kantor politik Ansarullah ini mengatakan: Ada kesepahaman dengan Arab Saudi dan saya tidak bisa membicarakan detailnya.
Al-Bukhaiti mencatat: Pemahaman dan solusi akan dicapai dalam dua tahap, pertama sebelum Idul Fitri dan yang lainnya di lain waktu.
Dia juga mengatakan: Kami mendukung pendekatan apa pun oleh Arab Saudi untuk mencapai perdamaian dengan Yaman atau pihak lain mana pun.
Anggota kantor politik Ansarullah Yaman tersebut yang berbicara dengan kantor berita Al-Mayadeen, menyatakan: Solusi internal adalah tanggung jawab semua pasukan aktif Yaman, dan kami menyampaikan pesan ini kepada orang-orang Yaman yang berpartisipasi dalam agresi: jangan lewatkan kesempatan ini.
Baca Juga : Al-Houthi: Saudara-Saudara Suriah harus Beralih ke Strategi Pencegahan Melawan Israel
Sementara itu, sumber berita melaporkan pada Sabtu pagi (8/4) bahwa delegasi Saudi yang dipimpin oleh Mohammed Al-Jaber, duta besar Arab Saudi di Yaman, bersama dengan delegasi Oman, akan berangkat ke Sana’a dalam dua hari ke depan.
Menurut laporan ini, perjalanan delegasi Saudi dan Oman adalah untuk menyelesaikan negosiasi dan pembicaraan tentang gencatan senjata dan perpanjangannya.