HomeInternasionalYamanPemindahan Paksa Penduduk Pulau Strategis di Selatan Yaman

Pemindahan Paksa Penduduk Pulau Strategis di Selatan Yaman

Sana’a, Purna Warta Sana’a mengecam keras tindakan koalisi Saudi yang melakukan pemindahan paksa penduduk sebuah pulau strategis di selatan Yaman untuk membangun pangkalan militer bagi UEA.

Media-media Yaman dan sumber resmi melaporkan beberapa hari lalu tentang tindakan koalisi Saudi dalam evakuasi paksa penduduk pulau Abdul Kuri yang terletak di kepulauan Socotra di selatan Yaman dan di Laut Makran, untuk membangun pangkalan militer bagi pasukan Emirat di pulau ini.

Baca Juga : Rusia Kutuk Keras Serangan Udara ke Suriah

Direktorat Jenderal Perikanan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman mengutuk pemindahan paksa penduduk Pulau Abdul Kuri oleh negara-negara koalisi agresor.

Dan dalam sebuah pernyataan, yang salinannya diterbitkan di kantor berita resmi Yaman (Sana’a), ia menambahkan bahwa pemindahan penduduk pulau Yaman ini adalah awal dari militerisasi dan mengubahnya menjadi pangkalan militer Emirat, yang mengambil tempat dalam kerangka proyek Amerika-Zionis Israel.

Dalam pernyataan ini, mengacu pada pentingnya Pulau Abdul Kuri dan letaknya yang strategis, dinyatakan bahwa PBB dan organisasi hak asasi manusia bertanggung jawab atas apa yang terjadi di pulau ini, dan UNESCO dan organisasi perlindungan lingkungan harus memenuhi tugas mereka mengenai perusakan lingkungan alam dan laut Pulau Socotra dan penjarahan pohon-pohon langkanya.

Baca Juga : Penangkapan Pemimpin Jabhat Al-Nusra di Idlib

Pulau Abdul Kuri adalah pulau terpenting kedua di kepulauan Socotra dan merupakan salah satu pulau terpenting yang terletak di sisi Tanduk Afrika dan Teluk Aden. Secara administratif, wilayah ini termasuk wilayah Qalansiyah, tempat UEA mendirikan pangkalan militer pada November lalu.

Sumber Yaman melaporkan pada bulan April lalu bahwa Uni Emirat Arab telah membuka bandara di Pulau Abdul Kuri bersama dengan rezim Zionis Israel.

Dalam hal ini, sumber-sumber lokal menekankan bahwa pasukan Emirat telah membuka bandara tersebut untuk melakukan penerbangan langsung di luar wilayah Yaman tanpa bekerja sama dengan pemerintah yang mengundurkan diri (Mansour Hadi atau yang sekarang Dewan Kepresidenan).

Sumber tersebut juga menyatakan bahwa pembukaan bandara ini akan memungkinkan pasukan pendudukan untuk membawa ahli asing ke Yaman tanpa pengawasan pejabat bandara Hadibu (terletak di pusat Socotra) dan menyelundupkan batu-batu mulia berharga, artefak-artefak kuno dan pohon-pohon langka di wilayah ini keluar dari Yaman.

Baca Juga : 5 Tewas dan 30 Terluka Akibat Ledakan di Yaman Selatan

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here