Sana’a, Purna Warta – Pemimpin gerakan populer Ansarullah Yaman telah mengutuk upaya yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Israel untuk menampilkan citra Islam yang menyimpang ke dunia dan menargetkan dunia Muslim dari dalam.
Abdul-Malik al-Houthi membuat pernyataan tersebut pada Senin malam (13/3) ketika dia berbicara kepada sekelompok ulama dalam sebuah upacara di ibu kota Sana’a.
Dia menyerukan para pemikir agama dan ulama untuk tetap waspada dalam menghadapi plot permusuhan yang dibuat oleh musuh-musuh Islam dan menekankan bahwa mereka “aktif hadir di bidang militer, politik, keamanan, ekonomi dan budaya serta menggunakan semua kapasitas yang mereka miliki untuk mencapai tujuan mereka.
Baca Juga : Arab Saudi Halangi Rencana Kunjungan Menlu Israel Untuk Pertemuan PBB
“Ada plot yang ditujukan untuk menargetkan dunia Muslim dari dalam dan ada sejumlah ulama di negara-negara yang bersekutu dengan AS dan rezim Zionis yang berusaha menampilkan citra Islam yang menyimpang,” kata Houthi.
Pemimpin Ansarullah mengatakan musuh-musuh Islam sedang mencoba untuk merusak negara-negara Muslim dan menyesatkan mereka sehingga menimbulkan ketidaksetiaan dan kebencian terhadap agama.
Pemimpin Ansarullah juga mendesak para ulama dan ulama Yaman untuk lebih mengembangkan budaya donasi dalam masyarakat dan mendorong orang untuk membantu orang yang membutuhkan.
Sebelumnya, Houthi menyebut Amerika Serikat dan rezim Israel sebagai “musuh nomor satu” bagi umat Islam di seluruh dunia.
“Orang Amerika dan Israel mencoba menyalahgunakan masalah yang ada di dunia Muslim untuk melanjutkan plot mereka sendiri,” kata Abdul-Malik al-Houthi pada Februari tahun lalu saat menerima delegasi suku dari seluruh Yaman yang dilanda perang.
“Israel dan tentara bayarannya menganggap bangsa Yaman sebagai musuh bersama mereka,” tambahnya.
Baca Juga : Iran Lanjutkan Penerbangan dengan Arab Saudi Setelah Izin Resmi
Houthi mengacu pada negara-negara Arab regional yang telah memasuki perjanjian normalisasi yang didukung AS dengan rezim Israel dan, sejak saat itu, berusaha mengambil hati mereka dari rezim pendudukan dengan menyelaraskan posisi mereka dengannya.
“Posisi permusuhan yang diambil Uni Emirat Arab, rezim Zionis dan Arab Saudi terhadap rakyat Yaman selama pertemuan mereka sangat jelas,” kata pemimpin Ansarullah itu.