Pelanggaran Gencatan Senjata oleh Saudi

Pelanggaran Gencatan Senjata oleh Saudi

Al-Hudaidah, Purna Warta Koalisi Saudi telah melakukan pelanggaran gencatan senjata 166 kali dalam 24 jam terakhir di provinsi Al-Hudaidah, Yaman Barat, dan melanjutkan agresi militernya terhadap Yaman.

Jaringan berita Al-Masirah melaporkan pada Rabu malam (6/3), mengutip ruang petugas, komunikasi dan koordinasi untuk memantau pelanggaran Gencatan Senjata. Pelanggaran itu juga termasuk menerbangkan pesawat tempur dan pesawat mata-mata.

Baca Juga : Sana’a: Operasi Selanjutnya akan Menghancurkan

Al-Masirah tidak menyebutkan daerah lain yang menjadi sasaran pemboman atau pelanggaran gencatan senjata lainnya di Yaman.

Serangan itu terjadi beberapa bulan setelah Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan mengumumkan rencana untuk mengakhiri krisis di Yaman.

Dia mengklaim dalam sebuah pernyataan yang menuduh Ansarullah; Rencana tersebut, yang mencakup gencatan senjata di Yaman, akan dipantau oleh PBB.

Juru bicara Ansarullah dan kepala tim perunding Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, Mohammed Abdul Salam, dalam menanggapi rencana Arab Saudi untuk mengakhiri perang di negara itu mengatakan bahwa tidak ada yang baru dalam rencana tersebut.

Baca Juga : Perjalanan Mansour Hadi ke Tel Aviv

Arab Saudi, bersama dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Amerika Serikat, mulai menginvasi Yaman pada 26 Maret 2015, dengan pembentukan yang disebut Aliansi/Koalisi Arab-Amerika. Tetapi selama enam tahun terakhir, dengan pengecualian UEA dan Amerika Serikat, sekutu Saudi lainnya telah meninggalkan koalisi, dan Abu Dhabi kini telah berkembang dari sekutu lama menjadi saingan Riyadh di Yaman selatan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *