Al-Hudaidah, Purna Warta – Media-media Yaman melaporkan serangan roket dan artileri Saudi di berbagai bagian Sa’dah.
Agresor Saudi menargetkan serangan roket dan artileri di berbagai bagian distrik Razeh di provinsi Sa’dah, Yaman utara.
Agresor Saudi juga menargetkan daerah pemukiman di daerah perbatasan Shada di provinsi Sa’dah dengan peluru artileri, yang merusak rumah warga Yaman.
Sebuah sumber di Ruang Operasi Perwira Penghubung Yaman untuk memantau pelanggaran gencatan senjata di provinsi al-Hudaidah mengatakan koalisi agresor Saudi telah melanggar 228 gencatan senjata di provinsi tersebut dalam 24 jam terakhir.
Sumber tersebut mengatakan bahwa pembentukan benteng militer di Hays, Al-Durihami dan Al-Jabaliya dan serangan pesawat mata-mata di Al-Faza dan Al-Tahita termasuk di antara pelanggaran gencatan senjata di Al Hudaidah.
Sumber itu juga menyebutkan penembakan drone mata-mata di langit “KM 16”, “Al-Khamsin”, “Hays”, “Al-Jah”, “Al-Jabaliyah”, “Al-Durihami” dan “Al-Tahita” dan serangan roket dan artileri di berbagai wilayah Al-Hudaidah.
Pihak Yaman mencapai kesepakatan gencatan senjata di provinsi Al-Hudaidah pada 13 Desember 2018 di Swedia. Sejak itu, koalisi agresor Saudi telah melanggar gencatan senjata dan melanjutkan serangannya ke provinsi al-Hudaidah.
Arab Saudi, dalam aliansi dengan beberapa negara Arab di kawasan itu, melancarkan serangan besar-besaran terhadap Yaman pada tanggal 26 Maret 2015, untuk membawa Presiden Yaman yang terguling Abdrabbuh Mansour Hadi kembali berkuasa.
Serangan-serangan ini tidak menghasilkan apa-apa bagi rezim Saudi kecuali penghancuran Yaman dan pembunuhan ribuan rakyat Yaman yang tidak bersalah.
Invasi koalisi Arab-Amerika pimpinan Saudi terhadap Yaman sejauh ini tidak mengendurkan semangat perlawanan rakyat Yaman.