Pelanggaran Berulang Atas Gencatan Senjata

Pelanggaran Berulang Atas Gencatan Senjata

Al-Hudaidah, Purna Warta Koalisi agresor Saudi-Amerika kembali menyita sebuah kapal tanker bahan bakar dalam perjalanan ke Yaman dimana hal ini adalah pelanggaran berulang terhadap gencatan senjata yang diumumkan PBB.

Sumber berita mengatakan bahwa koalisi agresor Saudi-Amerika melanggar gencatan senjata lain yang dideklarasikan oleh PBB dan menyita tanker bahan bakar lain dalam perjalanan ke Yaman.

Baca Juga : Negosiasi Dengan Ansarullah di bawah Naungan PBB

Juru bicara resmi Perusahaan Minyak Yaman, Issam Al-Mutawakil, dalam hal ini menyatakan bahwa Koalisi agresor pimpinan AS melanggar gencatan senjata yang diumumkan oleh PBB dan menyita kapal bahan bakar Daytona untuk memperketat pengepungan terhadap rakyat Yaman; Hal ini terjadi dalam posisi kapal telah diperiksa dan sudah mendapat izin masuk dari PBB. Kapal itu seharusnya tiba pagi ini, tetapi kami terkejut menemukannya di pantai Jizan.

Hans Grandberg, utusan khusus PBB untuk Yaman, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (1/4) bahwa kedua belah pihak telah menanggapi secara positif proposal PBB untuk gencatan senjata dua bulan di Yaman, yang berlangsung mulai pukul 7 malam pada hari Sabtu, 2 April 2022.

Pernyataan itu mengatakan: Kedua belah pihak sepakat untuk menangguhkan semua operasi militer udara, darat dan laut di dalam Yaman dan di luar perbatasan.

Baca Juga : Mansour Hadi Serahkan Kekuasaan ke Dewan Pimpinan Kepresidenan

Mereka juga setuju untuk mengizinkan kapal bahan bakar memasuki pelabuhan Al-Hudaidah dan melakukan penerbangan komersial masuk dan keluar dari Bandara Sana’a ke tujuan yang telah ditentukan sebelumnya di wilayah tersebut.

Dia menekankan: Saya meminta para pihak untuk sepenuhnya mematuhi gencatan senjata dan prinsip-prinsipnya, dan menghormatinya serta untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk segera mengimplementasikannya.

Al-Mutawakil menggambarkan penyitaan kapal sebagai pelanggaran yang jelas terhadap gencatan senjata internasional yang seharusnya meringankan penderitaan rakyat Yaman. Dengan demikian, jumlah kapal yang disita oleh koalisi agresor mencapai tiga buah kapal, yang semuanya telah diperiksa dan diberi izin oleh PBB.

Baca Juga : Perseteruan Parlemen dan Presiden Makin Mendalam, Apa Yang Tunisia Lakukan?

Dia menjelaskan bahwa dari 18 kapal bahan bakar yang akan memasuki Yaman berdasarkan perjanjian gencatan senjata, hanya dua yang tiba, dan dalam hal ini kami telah menghubungi PBB dan berbicara dengan utusan PBB.

Juru bicara perusahaan minyak Yaman meminta PBB untuk secara serius mendesak koalisi agresor Saudi-Amerika untuk memenuhi kewajibannya dalam gencatan senjata.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *