Sana’a, Purna Warta – Setelah 24 jam berlalu sejak serangan agresif Zionis Israel di pelabuhan Al-Hudaydah dengan tujuan membangkrutkannya, Perusahaan Pelabuhan Laut Merah Yaman mengumumkan dimulainya kembali pengoperasian pelabuhan Al-Hudaydah dan dibuka kembali untuk kapal komersial.
Baca juga: Duta Besar Iran Upayakan Pembebasan Tahanan Iran di Arab Saudi
Perusahaan Pelabuhan Laut Merah di Al-Hudaydah sedang mencoba untuk menghidupkan kembali pelabuhan tersebut setelah serangan agresif rezim Israel di lebih dari satu titik di pelabuhan ini.
Saeed Kodaf, salah satu pekerja pelabuhan Al-Hudaydah mengatakan: “Kami tidak takut dengan musuh dan kami datang ke sini lagi serta melanjutkan pekerjaan kami dan kondisi pelabuhan ini akan lebih baik dari sebelumnya, alhamdulillah.”
Salem Abdullah Salem, pekerja Pelabuhan Al-Hudaydah lainnya, juga menyatakan: “Kami tidak takut dengan serangan Zionis Israel dan bahkan jika hujan bom dan roket menghujani pelabuhan ini, kami tidak akan meninggalkan tempat ini.”
Tidak ada yang bisa mematahkan keinginan kaum buruh yang menjadi sasaran langsung pesawat agresor rezim Zionis Israel. Dalam waktu yang sangat singkat dan sesuai rencana yang terorganisir, mereka sendiri memulai pekerjaan menghidupkan kembali pelabuhan dan melanjutkan aktivitasnya.
Baca juga: Parlemen Iran Kembali Pilih Dastgheib menjadi Ketua Mahkamah Agung
Mohammad Ayash Qahim, gubernur provinsi Al-Hudaydah mengatakan: “Kami mengatakan kepada Israel bahwa apa pun yang Anda lakukan, kami tidak akan menyimpang dari posisi kami dalam mendukung isu Palestina. Dan ketika rakyat Yaman dan pemimpinnya Sayyid Abdul Malik Al-Houthi menekankan bahwa “Anda tidak sendirian”, mereka membuktikan perkataannya dalam praktik. Negara kami, darah kami, jiwa kami, pelabuhan kami dan semuanya dikorbankan untuk masalah Palestina. Atas karunia Allah swt, semangat kami tinggi dan seperti yang Anda lihat, aktivitas di pelabuhan Al-Hudaydah telah dilanjutkan.”